Bel istirahat telah berbunyi, Kezya dan Tiara berdiri dari bangkunya dan berjalan untuk menuju ke kantin. Namun seperti biasa, ada seorang yang selalu mengikuti mereka yaitu Regan.
"Tungguin gue woy." teriak Regan saat melihat Kezya dan Tiara yang sudah berada di depan kelas, sedangkan dia masih berada di bangkunya.
"Cepet atau kita tinggal." ucap Tiara.
Regan yang mendengar itu langsung berlari ke arah mereka dan kemudian berjalan bersama menuju kantin. Mereka saling melemparkan gurauan yang terkadang membuat mereka tertawa sangat keras yang mengakibatkan orang-orang di sekitar melihat ke arah mereka, tidak terkecuali Devan yang sedang berjalan berlawanan arah dengan mereka.
Kezya yang melihat Devan langsung memberhentikan langkahnya diikuti dengan kedua temannya, begitu juga dengan Devan. Namun, Devan tidak menatap Kezya sedikit pun melainkan menatap seseorang yang berada dekat di samping Kezya.
"Kak Devan kok sekolah? Kak Devan kan lagi sakit, harusnya istirahat aja di rumah." ucap Kezya yang terkejut melihat Devan sudah sekolah, padahal kemarin Devan baru saja pingsan.
Devan tidak menjawab pertanyaan Kezya, dia tetap menatap Regan dengan pandangan datarnya. Regan hanya membalas tatapan itu dengan tatapan tidak pedulinya. Tidak ada percakapan di antara mereka, sampai akhirnya Devan memutuskan kontak mata mereka dan menatap Kezya.
"Udah sembuh." jawab Devan yang kemudian berjalan melewati mereka.
Kezya menatap kepergian Devan dengan aneh, dia merasa Devan yang tadi adalah Devan yang dulu saat pertama dia mengenalnya. Tiba-tiba Kezya tersenyum miris saat memikirkan kemungkinan mengapa Devan bersikap seperti itu, Devan tidak ingin siapa pun mengetahui hubungan mereka.
"Key, ayo." ajak Tiara yang menyadarkan lamunan Kezya.
***
Kezya terus saja mengaduk-aduk makanan yang berada di hadapannya, semua ini gara-gara pikiran negatifnya tentang Devan. Tiba-tiba mangkuk yang berada di hadapan Kezya ditarik oleh Regan yang membuat Kezya tersadar kembali.
"Makanan gue." protes Kezya.
"Daritadi cuma lo aduk doang, mendingan buat gue." balas Regan.
"Ya udah." ucap Kezya.
Regan dan Tiara merasa aneh dengan sikap Kezya, biasanya Kezya tidak akan menyerah jika itu berurusan dengan makanan. Mereka menyadari sikap Kezya berubah sejak mereka bertemu Devan.
"Pulang sekolah nongkrong dulu yuk." ajak Tiara.
"Kemana?" tanya Regan.
"Ngopi."
"Sambil memandang senja?"
"Anak Indie banget lo."
"Anak emak bapak gue."
"Serah."
Mereka melihat ke arah Kezya yang tidak menanggapi obrolan mereka, bahkan mereka yakin jika jiwa Kezya sedang tidak ada disini namun ada di dunia lain.
"Kezya!" teriak Tiara yang membuat Kezya kaget.
"Apaan sih? Gak usah teriak-teriak juga kali." ucap Kezya.
"Lah lo daritadi dipanggil sama kita gak nyaut." balas Tiara.
"Oh hehe, maaf." ucap Kezya sembari menampilkan cengiran bodohnya.
"Ikut gak lo?" tanya Regan yang membuat Kezya bingung.
"Kemana?" tanya Kezya.
"Pelaminan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...