-08-

1.7K 145 12
                                    

Saat malam tiba, Ridho sudah tertidur pulas. Mungkin dia kelelahan atau juga karena pikirannya pusing. Mengingat Salsa yang keras kepala dan tidak pernah mengerti dia.

Putri masuk ke dalam kamar Ridho untuk mengantarkan pakaian pria itu yang sudah selesai di cuci dan di setrikanya.

Sebelumnya Putri sudah mengetuk pintu kamar itu. Tapi,  tidak ada jawaban. Gadis itu pun langsung masuk ke dalam kamar Ridho.

Ketika melihat Ridho sudah tertidur. Putri langsung menuju lemari pakaian pria itu dan langsung menaruh beberapa pakaian yang dia bawa tadi. Setelah selesai, Putri menutup pintu lemarinya.

Sebelum pergi, tiba-tiba langkahnya terhenti. Putri menatap Pria yang sedang tidur itu. Tanpa ragu, Putri duduk di kasur persis di samping pria itu.

Putri terus menatap wajah Pria itu. Ia pun tersenyum.

" dia manis juga kalau sedang tidur begini." kata Putri dengan suara pelan.
Putri terus memperhatikan wajah itu.

"kenapa ya, setiap bertemu dengan kak Salsa. Mereka selalu bertengkar. Apa karena aku, tapi kan aku gak ngapa-ngapain. Apa mungkin kak Ridho gak bahagia. Kalau gak bahagia untuk apa bertahan. Kaka berhak bahagia." kata Putri pelan.
"aku janji kak, aku akan selalu menjagamu bintang hatiku... Dan aku tidak akan meninggalkanmu walau pun dunia membencimu." Putri menyentuh pipi Ridho dengan lembut.

Tiba-tiba Ridho bergerak.

Putri buru-buru sembunyi di balik kasur. Dia takut pria itu terbangun dan marah kepadanya.

Setelah memastikan suasana aman. Putri langsung berdiri dan berjalan pelan menuju pintu. Ketika berada di luar Putri menutup kembali pintu itu dengan pelan.

Putri masih berdiri di depan pintu. Dia terus memegang dadanya. Rasanya jantungnya semakin kencang berdetak. Putri memejamkan matanya berusaha menenangkan diri.

" Putri... "
Setelah Putri membuka mata. Ternyata Rizki sudah berdiri di depannya.

" ada apa, Ridho marah-marah lagi?" tanya Rizki.

" gak kak... Ka Ridho sudah tidur." jawab Putri.

"terus kenapa? " tanya Rizki lagi.

" aku boleh nanya sesuatu gak." kata Putri.

" boleh... Ayo ikut aku. Kalau bicara di sini, nanti monster itu bangun. " ajak Rizki.

" ihh.. Kaka. Jangan bilang seperti itu ya di depan ka Ridho. Nanti dia marah sama aku." kata Putri, ia mengikuti Rizki dari belakang.

" iya... Tenang aja." kata Rizki.

Mereka akhirnya duduk di sofa ruang tamu.

"kamu mau nanya apa?" tanya Rizki kepada Putri.

" hubungan ka Ridho sama ka Salsa itu gimana sih kak?" Putri memberanikan diri bertanya tentang itu. Karena dia memang penasaran.

"oh itu... Awalnya sih cuma tuntutan pekerjaan mput." kata Rizki.

" terus ka idho nya gimana kak?" tanya Putri.

" ngapain nanyain si Ridho. Kamu suka ya..." kata Rizki dengan tatapan jahil.

"iihh kaka, tinggal jawab aja kenapa sih. " Putri mulai cemberut.

" iya... Iya... Gitu aja ngambek. Setahu aku ya, Ridho itu tidak terlalu suka sama Salsa. Semua orang juga tahu. Salsa itu gimana orangnya. " Rizki mulai berceria.

" kenapa ka Ridho bertahan kalau gak bahagia." tanya Putri.

" tanya aja langsung sama monster loe itu. " Rizki tersenyum.

"mana berani mput nanya begituan. Nanti mput kena semprot." jawab Putri sambil manyun.

"hahaha... Ya udah sana tidur sudah malam. Jangan lupa mimpiin Ridho. Siapa tau dia berubah jadi pangeran ganteng yang baik hati. " ledek Rizki.

" ihh... Kaka." Putri langsung pergi meninggalkan Rizki yang masih mentertawakannya.

Saat tengah malam, di luar hujan sangat deras dan tiba-tiba mati lampu.

"AAAKKKKHHHH... " tiba-tiba terdengar suara teriakan.

Putri kaget dan langsung terbangun. Ia mencari senter atau apa lah yang bisa menyala.

Setelah mendapatkan senter, Putri langsung keluar kamarnya. Ia mencari arah suara itu. Ternyata suara itu berasal dari dalam kamar Ridho. Langsung saja Putri masuk ke dalam kamar tersebut.

Cahaya senter Putri langsung menyorot ke wajah Pria yang ketakutan itu.

"ka Ridho... " Putri langsung mendekati Pria itu.

Tanpa Putri sadari, ternyata Ridho mendekat dan langsung memeluk tubuh gadis itu. Ridho sangat ketakutan. Dia memeluk Putri dengan erat. Putri hanya bisa diam. Dia tidak bisa berdamai dengan jantungnya yang berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Jangan pergi. Tetap di sini bersamaku. " kata Ridho tanpa melepaskan pelukannya.

Putri tidak bisa berkata apa-apa.

" Ridho... Loe.... "
Tiba-tiba Rizki datang. Tapi, ketika melihat Ridho dan Putri berpelukan. Dia tidak berani mengganggu dan dia tahu kalau Ridho itu memang takut dengan gelap. Rizki langsung meninggalkan dua orang itu.

Setelah ke adaan Ridho cukup tenang. Perlahan Putri melepaskan pelukan itu.

" kaka kenapa? " tanya Putri pelan-pelan.

" aku takut... " kata Ridho.

"  kaka tenang ya... Mput nyalain lilinnya dulu. " kata Putri.

Tangan Putri di pegang oleh Ridho.
" jangan jauh-jauh. " kata pria itu.

Putri mengangguk, lalu ia mencari lilin yang ada di kamar itu. Lalu menyalakannya. Ruangan menjadi terang.

Putri mendekati Ridho yang terduduk di pinggir kasur. Lalu ia duduk di samping pria itu.

" Putri... Terima kasih ya. " Ridho menggenggam tangan gadis itu.

" iya ka... " Putri tersenyum kepada pria itu.

Cukup lama mereka bertatapan mata. Hingga akhirnya lampu kembali menyala dan menerangi ruangan kamar itu.







BERSAMBUNG..... 😚

Berikutnya tungguin aja lanjutan cerita Jodoh.  😁😉

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang