-63-

1.6K 127 23
                                    

Setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit, akhirnya Salsa sudah diperbolehkan untuk pulang. Walaupun begitu, ia masih harus tetap di jadwalkan untuk bertemu dengan psikolog karena mungkin jiwanya masih sedikit terguncang akibat kejadian yang menimpanya.

Memang sulit untuk dibayangkan. Selama kurang lebih dua tahun ini dia diperkosa secara paksa oleh ayah tirinya. Bukan hanya itu, ia juga mendapat perlakuan kasar dari ayah tirinya itu dan Ia tidak bisa melawan karena mendapatkan ancaman-ancaman dari ayahnya. Bahkan, sekarang ia kehilangan bayinya.

Peristiwa-peristiwa yang meninpa Salsa mungkin akan berdampak buruk pada jiwanya. Itulah sebabnya dokter menyarankan wanita itu untuk menemui psikolog.

Karena Ridho orang terdekat Salsa. Maka pria itu berjanji akan selalu menemani Salsa selama pengobatan sampai kondisinya benar-benar pulih.

Seperti hari ini, Ridho sudah menunggu Salsa di depan rumah wanita itu. Tidak beberapa lama wanita itu sudah keluar dari balik pintu depan rumahnya. Ia langsung mendekati Ridho yang berdiri disamping mobil pria itu.

" sudah siap... " tanya Ridho.

" iya. "

" ayo masuk... "

Ridho membukakan pintu mobil kursi penumpang bagian depan untuk Salsa. Tanpa perlu diperintah wanita itu sudah masuk duluan. Setelah Salsa masuk, Ridho langsung menutup pintunya dan ia berjalan menuju pintu bagian kemudi. Ia pun masuk ke dalam mobil.

Mobil itu langsung meluncur menuju tempat praktek psikolog yang akan mereka temui hari ini.

Sepanjang perjalanan Ridho dan Salsa terlihat saling diam tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka. Ridho bisa memaklumi hal itu, mungkin wanita itu butuh ketenangan. Ia terus fokus menyetir mobilnya. Hingga akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.

Ridho menunggu Salsa di ruang tunggu, karena Salsa sudah dipanggil untuk masuk ke dalam ruang konsultasi.

" dho... "

Ridho yang saat itu duduk diruang tunggu langsung memalingkan kepalanya untuk melihat ke arah orang yang memanggil namanya.

" Sa... Sudah selesai? " tanya Ridho.

Salsa menganggukkan kepalanya dan ia berjalan mendekati Ridho, lalu ia duduk disamping pria itu.

" bagaimana tadi didalam? Psikolog itu nanyain apa saja? Loe diapakan saja tadi diruang konsultasi? " tanya Ridho ingin tahu.

Salsa menatap Ridho. Ia menarik nafasnya dalam dan mengeluarkan lagi secara perlahan." psikolog tadi orangnya ramah kok. Namanya Ika. Dia meminta gue untuk bercerita. " ujar Salsa.

" bercerita... " Ridho terlihat heran.

" iya, dia meminta gue untuk bercerita tentang kehidupan gue. " kata Salsa.

" termasuk tentang ayah loe. "

Salsa menganggukkan kepalanya tanpa tersenyum.

Ridho memahami betul bagaimana gejolak emosi yang dirasakan oleh wanita itu. Ia buru-buru mengalihkan pembicaraan mereka.

" Sa, gimana kalau kita cari es krim. Biar loe lebih ceria. " ujar Ridho.

Salsa kembali menatap mata Ridho." loe pikir gue anak kecil... " kata Salsa sambil tersenyum.

" gak usah protes, ayo cepat. " Ridho langsung menarik tangan Salsa.

" loe ya dho... Dari dulu sampai sekarang gak berubah. " kata Salsa.

Salsa akhirnya mengikuti Ridho. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju kedai penjual es krim yang dimaksud Ridho. Setelah berada di kedai penjual es krim, Ridho langsung masuk ke dalam kedai untuk memesan es krim. Sedangkan Salsa menunggu ditempat duduk yang ada di depan kedai. Wanita itu terlihat memperhatikan lalu lalang orang-orang yang melintas di depan kedai itu.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang