-41-

2.1K 167 52
                                    

Ridho terus saja mencari keberadaan Putri. Yang belum juga ia temukan. "kemana sih tuh bocah..." gumam Ridho. Dia terlihat kesal, karena belum juga menemukan gadis itu. Apalagi di sana banyak sekali kerumunan para tamu undangan. Tiba-tiba Ridho bertabrakan dengan salah satu tamu undangan. "hei loe!!! Kalau jalan itu pakai mata dong!!!"  emosi Ridho langsung naik. Karena air dalam gelas yang di pegang orang itu tumpah ke bajunya.

" maaf mas... Saya tidak sengaja. " kata orang itu.

" tidak sengaja, tidak sengaja. Ini baju gue jadi kotor!!!" Ridho benar-benar terlihat kesal. "kurang ajar loe!!!" Ia hampir mau mencengkram kerah baju orang itu. Tapi, ia sadar di sana banyak sekali kamera wartawan yang menyorotnya. Dia pun langsung mengurungkan niatnya. "jangan menampakkan muka loe di depan gue lagi!!" kata Ridho sambil menujuk wajah orang itu dengan telunjuknya. Lalu pergi meninggalkan orang tersebut.

Ridho kembali mencari keberadaan Putri. Ia menuju meja tempat sajian makanan. Ia menghentikan langkahnya saat berada di ujung meja itu. Matanya terus menyapu ke sekeliling tempat itu.

" kak idho.... " tiba-tiba terdengar suara  seseorang memanggil namanya. Ridho langsung melihat ke sekeliling mencari arah suara itu.

" di sini kak.... " kata orang itu lagi.

Akhirnya Ridho menemukan orang itu. "Putri, loe ngapain di sana..." kata Ridho setelah mengetahui ternyata orang itu gadis yang sejak tadi di carinya. Gadis itu terlihat duduk manis di lantai di samping meja saji.

" makanannya enak-enak kak.. Makanya aku duduk di sini. Sayang kalau makanan se enak ini gak di nikmati... Hehehe... " ujar Putri sambil tertawa." duduk sini deh kak..." Putri meminta Ridho duduk di sampingnya.

" emangnya loe gak malu duduk di sana... " tanya Ridho masih sambil berdiri.

" kenapa harus malu kak. Yang penting perut kenyang, hati pun senang. Emangnya kak idho malu ya... Dekat-dekat sama aku? " Putri malah balik bertanya.

" hmm.... Sebenarnya.... " Ridho tidak meneruskan kata-katanya." gak papa kok. " katanya kemudian. Lalu ia duduk di samping Putri.

" kenapa kak? Apa ada sesuatu yang kaka sembunyikan dari aku. " Putri menatap Ridho. Tapi, pria itu tidak berani menatap mata Putri.

" gak papa.... Sudahlah. Lupakan saja. " kata Ridho.

" ya udah kalau begitu. Ni kak, cobain deh. Kue nya enak banget. " Putri menyuapkan sepotong kue kepada Ridho. Ridho langsung menerima dan memakannya.

" iya, enak banget... " Ridho langsung merebut piring yang berisi kue itu dari tangan Putri dan memakannya sendirian.

" ihh kaka, itu kan kue aku. " kata Putri sambil berusaha merebut piringnya dari tangan Ridho. Tapi, pria itu terus membelakanginya. Seakan tidak mau mengenbalikannya kepada Putri. Ia terus memakan kue itu.

" kalau loe mau, ambil saja sana. Di atas meja kan masih banyak kue. " kata Ridho cuek masih terus memakan kuenya." eh, sebaiknya jangan deh. Pipi loe sudah semakin melebar. Kalau semakin lebar, gue malas melihat loe." kata Ridho lagi yang membuat Putri kesal.

" bodo amat, pipi aku yang lebar kenapa kak Ridho yang repot. " Putri kembali berdiri untuk mengambil makanan lagi.

Tidak beberapa lama, gadis itu kembali dengan membawa sepiring penuh makanan. Yang membuat Ridho kaget melihatnya.

" gila loe, semua makanan itu untuk loe. " kata Ridho.

" ya iya lah... Masa untuk kak idho. Ya enggak lah. Kalau kaka mau nambah, ambil saja di atas meja. Jangan mengambil punya ku. " ujar Putri. Kini ia kembali memakan makanan yang ada di piringnya.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang