-25-

1.9K 143 10
                                    

Sejak tadi Randa sudah menunggu Putri di depan rumahnya. Ternyata gadis itu baru datang.

" Putri, darimana saja kamu. Sudah malam begini baru pulang. Kenapa kamu tidak memberitahu aku... " Randa langsung mendekati Putri yang saat itu baru masuk ke halaman rumah.

" maaf ya kak, Putri tidak mau terlalu merepotkan kaka. " jawab Putri.

" kamu dari mana tadi? Jawab mput... " kata Randa.

" Putri tadi ke rumah kak idho... " jawab Putri.

" apa!!! Ngapain kamu ke sana!!! Apa kamu tidak punya harga diri!!! " Randa langsung marah kepada Putri.

" kok kaka ngomongnya gitu sih... " Putri langsung meninggalkan Randa, masuk ke dalam rumah.

" bukan begitu mput... Tapi kan dia... " Randa mengikuti Putri.

" ini hidup aku kak, kaka tidak perlu ikut campur. "
Putri masuk ke dalam kamar. Lalu ia membereskan barang-barangnya.

" Putri, kamu mau kemana?" tanya Randa.

" besok pagi aku mau balik ke desa untuk mengurus surat perpindahan sekolah aku. " kata Putri sambil terus memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

" kamu mau pindah ke mana mput? " tanya Randa.

" ke sini, kebetulan kak Ridho yang akan membiayai sekolah aku. " jawab Putri.

" kamu percaya sama dia... Dia itu kan... " Randa belum selesai bicara, langsung di potong oleh Putri.

" aku yang lebih tau seperti apa kak idho. " kata Putri.

" oke, baiklah... Terserah kamu. Tapi jangan menyesal kalau nanti terjadi apa-apa sama kamu. " kata Randa. Lalu ia berniat meninggalkan Putri.

" aku tidak akan menyesal kak. Karena ini pilihan aku. " kata Putri setengah berteriak. Yang membuat Randa menghentikan langkahnya.

" Putri, kenapa kamu lebih memilih pria itu. Padahal kan selama ini hanya aku yang selalu ada untuk kamu. Dia sama sekali tidak perduli sama kamu... Dia hanya bisa membuat kamu  menangis mput. " gumam Randa. Lalu ia membalikkan badannya dan menatap ke arah Putri. Gadis itu langsung menutup pintu kamarnya seakan tidak mau lagi melihat Randa.

Malam terus berlalu dan kini di gantikan oleh pagi. Putri sudah bersiap-siap untuk pulang ke desanya. Setelah merasa tidak ada yang ketinggalan. Putri langsung keluar kamar. Ia pamit kepada semua orang yang ada di rumah itu.

" tante, kak Randanya mana? " tanya Putri, karena ia tidak melihat Randa.

" mungkin dia belum bangun. " jawab tante Sonya.

" oh gitu, nanti sampaikan salam Putri untuk ka Randa ya tante. " kata Putri.

" iya cantik... Kamu hati-hati ya... " kata tante Sonya.

" iya tante... Putri pamit dulu. " balas Putri.

Putri langsung menuju pintu depan di ikuti oleh tante Sonya. Kebetulan pak Adi sudah menunggunya di depan. Putri dan tante Sonya berpelukan sebentar, lalu gadis itu langsung berjalan menuju mobil. Pak Adi langsung membukakan pintu mobil dan Putri pun masuk ke dalamnya. Setelah pak Adi masuk. Mobil langsung di jalankan.

Ternyata Randa mengintip kepergian Putri dari balik kaca jendela kamarnya.

****

" Rizki... Ridho... Ayo ke sini... " mama Dewi memanggil kedua anaknya.

Tidak beberapa lama yang di panggil sudah datang. Rizki dan Ridho melihat mama Dewi sedang bersama dengan seseorang yang terlihat lebih tua dari mama mereka.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang