-53-

2.1K 146 23
                                    

" kamu ya... Pintar banget ngerjain orang."  ujar Ridho sambil mengetuk kepala Putri.

"hehehe.... Iya dong kak. Kaka senang kan dia udah pergi. " balas Putri sambil memperlihatkan senyumnya yang manis.

" ya jelas dong sayang... Senang banget. " kata Ridho.

" ya udah kalau gitu. Aku mau ke belakang dulu ya kak. Mau cuci gelasnya. " Putri mengambil gelas yang ada di atas meja dan berniat ingin ke dapur.

" sayang, kayaknya kamu lupa sesuatu deh."ujar Ridho. Sebelum Putri benar-benar pergi.

" apa... " Putri terlihat bingung.

Ridho menunjuk pipinya. Sepertinya Putri mengerti maksud Ridho. Ia langsung kembali lagi mendekatinya Ridho." muach..." Putri langsung mencium pipi Ridho. Lalu ia pergi meninggalkan Ridho. Pria itu terlihat senang sekali. Karena Putri sudah tidak marah lagi padanya. Tapi, dia masih bingung. Kenapa Putri bisa berubah secepat itu.

Di dapur.
Putri mencuci gelasnya sambil bernyanyi sendiri. Ia benar-benar terlihat senang.

Lesty yang berada di belakang Putri, terus memperhatikan tingkah gadis itu. Ia masih memikirkan ucapan Salsa. 'apa mungkin Putri sejahat itu, kayaknya gak mungkin deh.' kata Lesty dalam hati.

Disaat Putri hendak membalikkan badan, ia langsung terlonjak kaget. " kaka... Ngagetin aja deh. Sejak kapan kaka berdiri di sana?"  tanya Putri.

Lesty mendekati Putri. " adik kaka yang cantik ini, gak mungkin kan jahat sama kaka."  ujar Lesty sambil memegang kedua pipi Putri.

" kaka ngomong apa sih... Ya gak mungkin lah kak. Aku kan sayang sama kaka. " balas Putri.

" bagus lah... Sini, peluk kaka dulu. " Lesty merentangkan kedua tangannya. Dengan cepat, Putri langsung memeluk Lesty. Terlihat sekali sayangnya Lesty ke adiknya itu. Secara perlahan Lesty mulai melepaskan pelukannya. Ia kemudian mencium kening Putri." hmm... Kak idho mana? " tanya Lesty setelah ia mencium adiknya.

" ada di depan kak. " jawab Putri.

" oh.. Ya udah kaka mau ke sana dulu. " ujar Lesty.

" mau ngapain kak? " tanya Putri dengan curiga." awas ya kalau kaka macam-macam sama kak Idho. " sambung Putri.

" ya gak mungkin lah sayang. Masa kaka sejahat itu. Cuma ada sesuatu yang mau kaka  bicarain sama Aa idho. Itu aja kok. Udah dulu ya. Kaka mau ke sana dulu. " Lesty langsung pergi meninggalkan Putri.

" ada apa sih kaka. " kata Putri setelah kepergian Lesty." tau ah... Kayaknya gak penting juga." setelah itu Putri sibuk kembali dengan pekerjaan yang lain.

Di ruang tamu.
" Aa idho... " Lesty langsung duduk di samping Ridho.

" ada apa loe... Tumben deketin gue. " ujar Ridho.

" yeee... Jangan ge-er loe. Gue kesini mau nanya, ngapain sih si Salsa itu datang ke sini lagi? " tanya Lesty.

" loe kayak gak tau Salsa aja. Dia bilang kan dia hamil. Terus minta tanggung jawab sama gue. Makanya dia datang mulu  ke sini. Nah, gue kan gak tau itu anak beneran apa anak jadi-jadian. " kata Ridho.

" loe ya... Ya kali ada anak jadi-jadian. Yang gue heran ya. Bisa-bisanya dia menjelek-jelekin adik gue. " ujar Lesty.

" maksud loe. Menjelek-jelekin gimana. " Ridho mulai serius menatap Lesty.

Lesty mulai menceritakan semua yang di katakan Salsa kepadanya tadi. Tanpa tertinggal sedikitpun. Ridho juga mendengarkannya dengan serius. Terlihat kekesalan di wajah pria itu.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang