-42-

2.1K 166 52
                                    

Lesty menarik tangan Putri, sambil berjalan mendekati kamar Ridho.

" Aa idho... Cepat keluar."  Lesty terus berteriak memanggil nama pria itu. Sambil memencit bel kamar tersebut.

" apaan sih, teriak-teriak. Sudah malam juga. Loe mau jadi amukan penghuni hotel di sini de. " kata Ridho yang baru muncul dari balik pintu kamar itu.

" gue gak perduli. Nih, istri loe. " Lesty langsung mendorong Putri hingga jatuh ke pelukan Ridho.

" iihh kaka apaan sih sakit tau. " ujar Putri.

" makanya jangan suka gangguin orang. Kalau mau tau gimana rasanya jadi pengantin baru. Minta aja sama laki loe. " kata Lesty. Yang membuat Putri menatap mata Ridho. Pria itu juga langsung menatap mata Putri.

" ihhh... Gak mau, gak mau... " Putri langsung mendorong Ridho dan masuk ke dalam kamar setelah membayangkan ucapan dari Lesty.

" Aa idho yang sabar ya... Punya istri model begitu. Hehehe... " Lesty menepuk pundak Ridho sambil tertawa melihat raut wajah Ridho.

" apaan sih loe. Pergi sana... Kayaknya laki loe udah nungguin tuh. " balas Ridho.

" iya tenang saja, gue pasti akan pergi kok. Jagain tuh istri loe. Jangan sampai kabur lagi. Nikmati malam loe yang penuh cobaan ya Aa... Hahaha... " Lesty langsung kabur begitu saja.

" loe ya... " Ridho mengambil sendalnya yang ia pakai dan ingin melemparkannya ke arah Lesty. Sendal itu melayang dan akhirnya mengenai kepala Rizki yang baru keluar dari dalam kamarnya.

" Ridho!!! " teriak Rizki.

Ridho langsung nyengir." sorry bang... " dan ia langsung masuk ke dalam kamarnya.

Ridho menutup pintunya dan masih berada di belakang pintu." selamat... Selamat... " katanya sambil terus memegang dadanya.

Mendengar Ridho bicara sendiri, membuat Putri mendekati pria itu." kak idho kenapa?" tanya Putri.

Ridho menatap gadis itu sebentar, lalu ia seperti merasakan sakit yang luar biasa di dadanya. " aduh... Sakit banget."  katanya, sambil terus memegangi dada.

" kak idho... Kak idho kenapa? " Putri langsung panik melihat Ridho kesakitan seperti itu.

" sakit banget gue tidak tahan lagi... " Ridho merasa dadanya semakin sakit.

" kak idho, kita ke rumah sakit aja ya... Aku panggil kak iki sama kak Lesty dulu ya. ", Putri berniat membuka pintu kamarnya. Agar bisa langsung ke luar memanggil Rizki dan Lesty.

" tidak perlu... Loe jangan kemana-mana. " Ridho malah menarik tangan Putri. Mencegahnya agar tidak keluar.

" kenapa kak? Kalau terjadi apa-apa sama kaka gimana kak. Aku gak mau kaka ninggalin aku. Aku gak mau kaka pergi. Aku sayang sama kaka. Aku ingin terus bersama kaka. Apapun yang terjadi, aku hanya ingin kaka bersamaku. " Putri langsung menangis di hadapan Ridho.

" jangan nangis dong Boopy. Kamu mau menyembuhkan sakit aku kan? " tanya Ridho sambil memegang kedua pipi gadis yang sedang menangis itu.

Putri hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil menunduk. Ia tidak berani menatap mata Ridho yang ada di hadapannya.

Ridho hanya tersenyum." kalau kamu ingin aku sembuh. Berikan pelukan terakhirmu untukku. " kata Ridho.

Putri langsung menatap Ridho." aku gak mau... Aku gak mau ini jadi yang terakhir. " Putri menggelengkan kepalanya.

" Putri... Dengarkan aku. Aku sangat menyayangimu. Aku mohon, berikan pelukan terakhirmu untuk ku. " Ridho kembali memegang kedua pipi gadis itu.

" baik kak... Kalau itu emang mau kaka. "
Putri langsung memeluk Ridho dengan erat seakan tidak mau melepaskannya.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang