-27-

1.9K 138 13
                                    

" kak Ridhoooo...."
Putri terbangun dari tidurnya. Napasnya tersengal-sengal seperti orang habis berlari. Matanya melotot melihat ke sekeliling ruangan kamarnya. Lalu ia memukul-mukul dan mencubit pipinya. " aww..."  Putri merasa kesakitan. " ternyata aku cuma mimpi."  katanya.

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan dari luar. Putri langsung berdiri dan berjalan menuju pintu. Di raihnya ganggang pintu, lalu di bukanya. " tante...."  katanya setelah mengetahui siapa yang ada di depan pintu.

" kamu kenapa mput. " tanya mama Dewi." suara teriakan kamu terdengar sampai keluar loh. Tante kira ada apa-apa makanya tante langsung ke sini. " sambung mama Dewi.

" hehehe... Tidak apa-apa tante. Cuma mimpi. " Putri tertawa kecil. Sebenarnya ia malu juga. Di rumah orang masa teriak-teriak seperti itu. Di rumah orang loh. Kalau di rumah sendiri kan gak papa.

" ihh.. Kamu mimpi basah yah... " mama Dewi menyipitkan matanya.

" tante apaan sih, ya enggak lah... " Putri langsung manyun.

" siapa tau kan.... Namanya juga anak gadis." mama Dewi sebenarnya bercanda. " tunggu dulu. Kamu gak ngompol kan."  tiba-tiba mama Dewi memutar badan Putri dan melihat ke arah bawah. Tuh bocah mau-mau aja di gituin.

Putri langsung membalikkan badannya."ya enggak lah tante. Masa se gede aku masih ngompol. " katanya.

" kalo tante sih, lihatnya kamu masih bocah." kata mama Dewi.

" tante... "

" jangan panggil tante dong. Panggil mama aja ya... Dari dulu tante itu pengen banget punya anak gadis seperti kamu. Kamu itu lucu tau. " mama Dewi memegang kedua pipi Putri dengan gemas.

" iya deh tante... Eh, mama.... " Putri tersenyum.

" nah, gitu dong... Kalau begitu kan enak. " kata mama Dewi.

" tapi kan tante. Aku di sini cuma bekerja untuk kak idho. Bukan jadi bagian dari keluarga ini. " Putri menatap mata mama Dewi.

" iya... Mungkin sekarang kamu bekerja untuk idho. Tapi kan gak tau nantinya gimana. Siapa tahu kamu jadi menantu mama. " kata mama Dewi lagi.

" emang tante mau punya menantu anak desa seperti aku. " kata Putri merendah.

" yang namanya jodoh kan gak tau sayang... Semua sudah ada yang ngatur. Jangan panggil tante lagi dong. " kata mama Dewi.

" iya mama... " Putri kembali tersenyum kepada mama Dewi.

" ya udah sayang. Ini sudah malam, sekarang kamu mandi dulu. Nanti kita makan malam sama-sama ya... " kata mama Dewi.

" ya ampun ma... Ini sudah malam ya. Putri tidurnya kelamaan. " Putri langsung menepuk jidatnya.

" gak papa sayang... Sekarang kamu punya nama baru. Dan sekarang panggilannya Putri tidur. " mama Dewi tersenyum melihat Putri."  udah ah, sana kamu mandi dulu. Bau nih.... " mama Dewi sambil menutup hidungnya se akan- akan Putri memang bau.

" mama... " Putri cemberut karena di bilang bau.

" sana mandi... " mama Dewi langsung menutup pintu kamar Putri.

Gadis itu langsung menurut. Ia segera menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar itu juga. Beberapa menit sudah berlalu. Putri keluar dari dalam kamar mandi. Ia langsung mengenakan pakaiannya. Merapikan dirinya. Lalu keluar kamar.

Putri langsung menuju ruang makan. Ternyata di sana sudah ada mama Dewi dan Rizki. Makanan pun sudah tersusun rapi di atas meja.

" Putri... Ayo duduk sini. " mama Dewi meminta Putri duduk di sampingnya.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang