-60-

1.5K 120 15
                                    

"heiii... Kalian kok diam sih. "

Ucapan Putri mengagetkan Nabila dan Randa yang tadi sempat terdiam beberapa saat.

" eh, itu anu apa... " kata Randa tidak jelas.

" ya ampun mput... Bisa gak sih, gak ngagetin. " ujar Nabila.

" kaget ya, hehehe... Makanya jangan banyak ngelamun. Emangnya dengan melamun bisa membuat perut kenyang apa. Eh, tunggu dulu. Kok aku jadi laper ya... " kata Putri." ibu... Makanannya sudah siap belum... " Putri berteriak memanggil ibunya.

" bentar lagi sayang... " kata ibunya dari dalam.

" iya bu.. " balas Putri.

Putri kembali berbincang dengan kedua sahabat nya itu. Ia benar-benar terlihat sangat senang bisa bertemu lagi dengan Nabila dan Randa. Obrolan mereka terus berlanjut hingga akhirnya ibu Putri memanggil mereka untuk makan siang bersama.

Putri sangat menikmati makanan yang dibuat oleh ibunya. Setelah sekian lama tidak pulang ke rumah ibunya dan kini ia bisa kembali lagi. Rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Memang berbeda rasanya, ketika tinggal bersama orang yang baru beberapa tahun dikenal dan dengan orang yang sudah sejak kecil dikenal. Sebuah senyuman menghiasi bibir Putri ketika ia memperhatikan tiga orang yang duduk bersamanya itu.

****

Di rumah Rizki Ridho.

Rizki terlihat buru-buru masuk ke dalam kamar Ridho. " Ridho..." panggil Rizki. Yang dipanggil kelihatannya sedang tidur dengan posisi membelakangi Rizki. " dho, bangun dho. Ini sudah siang. " Rizki mencoba mendekati Ridho. " Ridho..." ia menepuk lengan Ridho agar pria itu bangun.

" apa sih... Ganggu aja. "  kata Ridho sambil membalikkan badannya, ia terlihat sangat kesal.

" ini sudah jam berapa dho... Loe masih tidur. Putri pasti tidak suka melihat loe seperti ini. " kata Rizki. Ia terlihat heran dengan adiknya itu. Biasanya Ridho yang bangun paling pagi dan sudah siap-siap walaupun mereka tidak ada rencana pergi keluar.

" loe ngapain masuk ke kamar gue. " ujar Ridho yang kini sudah dalam posisi duduk. Namun, wajahnya terlihat masih kesal.

" Salsa dho, Salsa... " ujar Rizki mencoba memberitahu Ridho.

" gue kira apaan... Udah ah gue ngantuk. Nanti saja membahas dia. "
Ridho kembali membaringkan badannya dan membelakangi Rizki.

" ini penting dho, ayo bangun. " Rizki langsung menarik tangan Ridho.

" loe ngapain sih, ganggu gue aja!!! . " Ridho menepis tangan Rizki karena kesal.

" Salsa kritis dho, sekarang ada dirumah sakit. " ujar Rizki.

" apa!!!" Ridho langsung kaget mendengarnya. Ia buru-buru bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari pakaian. Ia mengambil jaket dan celana panjang disana. Dengan cepat ia mengganti pakaiannya. " ayo kita ke sana..."  Ridho berjalan mendahului Rizki.

" loe gak mandi dulu dho. " ujar Rizki yang kembali heran dengan adiknya itu.

" kelamaan, ayo cepat kita ke rumah sakit. " kata Ridho yang langsung meninggalkan Rizki.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang