-48-

1.7K 134 26
                                    

" kelinci... Kamu jelek banget sih. Nyebelin tau gak."  Putri terus memukul-mukul boneka kelinci pemberian dari Ridho yang ada di tangannya. Saat itu ia sedang duduk di pelataran depan rumah. Ia terlihat sendirian di sana. " iih... Nyebelin banget sih."  Putri mencekik leher boneka itu, lalu melemparnya ke depan.

" kenapa boneka nya di buang. "
Tidak beberapa lama datang seseorang sambil membawa boneka itu.

Putri menatap orang itu."  kak idho... " katanya. Karena yang datang itu ternyata Ridho. Putri berdiri dan langsung mendekat, lalu memeluk pria itu.

" Hei... Kamu kenapa... " tanya Ridho. Ia melepaskan pelukan Putri. Tangannya langsung memegang kedua pipi gadis itu." kok sedih... " katanya.

" kak idho kemana aja sih. Kenapa kemarin aku telepon gak bisa. Aku tanya kak Deni sama kak Lesty, katanya gak tau kak idho kemana. Jahat banget sih, sampai lupa sama aku. " Putri langsung mengeluarkan kekesalannya yang selama semalaman ia pendam.

" hmm... Kamu ya... Makin gemes aja tau gak. " Ridho langsung mencubit pipi Putri.

" jawab pertanyaan aku kak. Tadi malam kaka kemana. Kenapa Hp kaka bisa di tangan kak Deni dan kenapa kak Lesty juga gak tau kaka di mana. Jawab kak... " desak Putri.

" oke, aku jawab... Tadi malam aku bersama pak Han, pak Manajer, dan Deni. Kami merayakan kesuksesan konser tadi malam. Udah itu aja. " jawab Ridho.

" bohong... " ujar Putri. Yang tidak percaya dengan jawaban Ridho.

" kenapa aku harus bohong sih. Memang itu kenyataannya kok. " kata Ridho.

" aku gak percaya sama kaka. " ujar Putri." kak Deni, tadi malam kak idho kemana aja?" tanya Putri kepada Deni, yang saat itu hendak masuk ke dalam rumah.

Deni menatap Ridho. Ridho menggelengkan kepalanya sedikit agar Deni tidak menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi tadi malam. Terutama tentang pertemuan Ridho dengan Salsa.

" kak Deni, jawab... " kata Putri, karena Deni diam saja.

" oh, tadi malam ya. Tadi malam kami mengadakan pesta bersama pak Han dan pak manajer. Udah,  itu aja." jawab Deni agak ragu.

" cuma itu aja kak. " tanya Putri, karena dia tidak yakin dengan jawaban Deni.

" iya, itu aja. " ujar Deni.

" kenapa tadi malam katanya kak Deni tidak tau kak idho ada di mana... " tanya Putri lagi.

" hmmm.... " Deni kembali menatap Ridho." oh, itu... Gue lupa. Tadi malam Ridho bilang sama gue katanya dia mau ketemu sama Kevin teman lamanya dia dan dia menginap di tempat temannya itu. Udah ya.. Gue mau beres-beres dulu. " Deni langsung meninggalkan Ridho dan Putri. Ia berharap Putri tidak menanyakan macam-macam lagi sama dia. Tadi dia juga sengaja berbohong. Karena masalahnya bisa panjang kalau dia jujur. dia juga tidak mau terlalu ikut campur urusan Ridho dan Putri.

" kamu dengar sendiri kan... Aku gak ngapa-ngapan kok. Udah ya... Kita masuk aja yuk. Aku capek mau istirahat. " Ridho langsung merangkul Putri, mengajak gadis itu masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya dalam otak Putri masih banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan dan belum puas dengan jawaban Ridho dan Deni. Tapi, bagaimana pun juga selama ini Ridho selalu jujur padanya. Tidak mungkin Ridho menyembunyikan sesuatu darinya. Putri mencoba untuk percaya sama pria itu. Walaupun sebenarnya masih ada yang mengganjal dalam hatinya.

****

" kami pulang... "

Saat malam tiba, Rizki dan Lesty baru pulang. Mereka baru saja masuk ke dalam rumah.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang