-09-

1.7K 127 10
                                    

"jadi... Kaka takut gelap." tanya Putri.

"iya, aku takut gelap sejak kecil. Tapi, aku minta jangan katakan pada siapa pun. Karena ini rahasia ku." Ridho malu kalau orang lain sampai tau. Karena itu memalukan baginya. Nanti apa kata orang.

"iya... Aku janji kak."
Putri memberi isyarat bahwa dia akan mengunci mulutnya.

"tunggu disini... " kata Ridho.
Ia keluar kamar sebentar. Lalu kembali lagi dengan membawa sebuah boneka beruang berwarna merah muda. Sebenarnya itu boneka pemberian dari Fans.

" ini untukmu.. "
Ridho memberikan boneka itu kepada Putri.

" wahh... Lucu banget... Terima kasih kak.. " Putri langsung memeluk boneka itu. Karena saking senangnya.

Ridho tersenyum melihat gadis di sampingnya.

" kak... " kata Putri ketika menyadari Pria itu tersenyum padanya. Biasanya Ridho cuma marah-marah padanya. Tapi malam ini Ridho bisa tersenyum juga dan dia terlihat manis.

"hah... Apa..." Ridho  pura-pura melihat ke arah lain.
"sekarang lampunya sudah menyala. Gue mau tidur. Sebaiknya loe keluar." kata Ridho meminta gadis itu keluar dari kamarnya.

"iya kak... Terima kasih ya... Selamat malam ka idho." Putri keluar dari kamar Pria itu.

"kenapa gue jadi begini... Tidak, gue tidak mungkin suka sama gadis itu." gumam Ridho. Dia berusaha untuk tidur kembali. Tapi, wajah gadis itu selalu mengganggu pikirannya. Berkali-kali ia mencoba merubah posisi tidur. Tapi, tetap saja tidak bisa tidur.

Di kamar Putri, gadis itu terus saja menatap boneka pemberian Ridho.
"dia lucu juga... Sama seperti boneka ini." gumam Putri. Lalu ia memeluk boneka itu dengan erat sampai matanya terpejam.

Malam pun berlalu begitu indah.

****

Esok harinya, Rizki berniat mengajak Ridho, Putri, dan asisten yang lainnya makan di luar.

"Putri... Ayo cepat... " panggil Rizki.

" iya kak... Tunggu." Putri buru-buru keluar kamar. Dan menghampiri Rizki yang menunggunya di ruang tamu.

Ridho sendiri sudah menunggunya di dalam mobil. Pria itu kelihatan sangat kesal karena Putri lama sekali.

"loe pakai bedak berapa kilo?" tanya Ridho dengan kesal. Ketika Putri hendak masuk ke mobil.

"sudah lah dho, restoran nya juga gak akan tutup kok." kata Rizki.

"masuk saja mput." kata Rizki lagi kepada Putri.

Putri masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Ridho. Sebenarnya gadis itu takut duduk di sebelah Ridho. Tau sendiri kan kalau dia marah gimana. Sepanjang perjalanan Putri diam-diam terus menatap Pria itu. Sedangkan pria itu sendiri sibuk memperhatikan layar Hp nya.

Tidak beberapa lama mereka sampai ke restoran yang di pesan Rizki. Mereka semua langsung turun dari mobil dan masuk ke restoran. Pelayan restoran membawa mereka ke atas. Beberapa anak tangga mereka naiki. Hingga mereka sampai ke atas. Meja-meja di sana terlihat kosong. Karena tempat itu memang sudah di pesan oleh Rizki untuk hari ini. Dari sana pemandangan kota terlihat sangat indah.

Putri terlihat sangat mengagumi pemandangan yang ada di sana. Ini baru pertama kali ia melihat pemandangan kota besar.

"Putri... Ayo duduk. " ajak Rizki.

Putri duduk di kursi di depan Ridho. Tapi,  pria itu tidak memperhatikannya. Karena ia sibuk dengan Hp nya.

Rizki memanggil pelayan dan memesan makanan.

Tidak beberapa lama makanan pesanan mereka datang. Ternyata Rizki memesan steak daging. Itu memang makanan kesukaannya.

Putri bingung melihat makanan yang ada di depannya. Bagaimana cara makannya, cuma daging, nasi nya mana, kan gak kenyang kalau gak ada nasinya. Pisau sama garpu ini gimana cara pakai nya. Pikir Putri, ia jadi bingung sendiri.

Sedangkan yang lain sudah memakan makanan yang ada di hadapan mereka dengan santai. Putri terus memperhatikan orang-orang itu satu persatu.

Ternyata Ridho melihat Putri yang kebingungan.
"ki, kayaknya loe salah pesan makanan deh." kata Ridho kepada Rizki.

"maksud loe." Rizki menatap Ridho. Padahal kan itu makanan kesukaan mereka. Tidak mungkin Rizki salah pesan makanan.

"itu... " Ridho memberi isyarat ke arah Putri.

" sorry, gue gak tau... "
" Mput, loe gak pernah makan yang begituan? " tanya Rizki kepada Gadis itu.

Putri hanya menggelengkan kepalanya.           " gak pernah kak... " jawab Putri dengan polos.

" dasar gadis kampung.. " kata Ridho. Lalu ia mendekati Putri dan merapatkan badannya di belakang Putri. Ia mengajari gadis itu cara memotong steak.

Wajah Putri langsung memerah karena gugup. Pria itu hampir memeluknya. Jantung Putri kembali berdetak dengan kencang.
" tahan mput... " kata Putri dalam hati.

" loe kenapa mput... Kok mukanya kayak tomat begitu." ledek Rizki.

"tau nih si Putri... Mungkin baru pertama kali di peluk pangeran. " Deni ikut meledek Putri.

Putri hanya diam karena ia masih gugup dan rasanya tidak bisa bergerak. Setelah selesai memotongkan steak daging punya Putri. Ridho kembali ke tempat duduknya dan kembali menikmati steak daging miliknya. Ridho juga hanya diam saja.

Setelah jantungnya kembali normal. Putri mencoba memakan steak miliknya. Ternyata rasanya enak, dengan cuek gadis itu terus memakan makanan miliknya tanpa ia sadari di sisi bibirnya kotor karena terkena saos steak.

Ridho menatap gadis itu dengan tatapan aneh. Tau sendiri kan Ridho itu sangat cinta kebersihan. Ia langsung menyentuh bibir Putri dengan tangannya dan membersihkannya. Putri terkejut saat bibirnya di sentuh oleh Ridho. Jantung nya kembali berdetak. Bahkan lebih kencang dari biasanya. Mereka bertatapan mata cukup lama.

Tiba-tiba Hp Ridho berdering.

Ridho langsung mengangkat teleponnya.

"hallo... "

" sayang, kamu di mana. Jemput aku ya... Aku mau ke butik. Pokoknya kamu harus temani aku."

"iya... "

Ridho langsung menutup teleponnya.

" dari nyonya ya dho.. " tanya Rizki.

" iya... Biasa lah. Gue pergi dulu." Ridho berdiri. Sebelum pergi Ridho berpaling kepada Putri.
" Putri... Setelah pulang ke rumah. Bersihkan kamar gue." kata Ridho.

"iya kak... " jawab Putri.

Ridho pergi sendiri meninggalkan mereka semua. Ia memesan taksi. Karena tadi ia pergi bersama Rizki dan yang lain cuma satu mobil.













Bersambung.... 😚

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang