-35-

2.2K 160 42
                                    

Rizki dan Lesty terhenti di depan sebuah rumah yang terbilang jauh dari bayangan mereka. Rumah itu sangat kecil. Kalau di bandingkan dengan rumah Lesty, rumah itu hanya sebatas ruang tamu rumah Lesty.

" beb... Kamu yakin ini rumahnya? " tanya Rizki agak ragu.

" kalau dari alamatnya sih, memang ini rumahnya. " ujar Lesty.

" masa sih adik kamu mau tinggal di rumah sejelek ini. " kata Rizki.

" daripada kita diam di sini, lebih baik masuk aja yuk. " Lesty menarik Rizki memasuki pelataran rumah itu.

Tok tok tok...
Lesty mengetuk pintu rumah itu." Permisi... Apa ada orang? " kata Lesty.

" rumah ini jelek banget ya beb, banyak debunya lagi. " kata Rizki sambil menutup hidungnya.

Lesty sama sekali tidak memperdulikan keluhan Rizki. Ia hanya ingin secepatnya bertemu dengan adik kandungnya.

Akhirnya secara perlahan pintu itu terbuka.
Dari balik pintu keluar seorang wanita yang usianya mungkin tidak jauh berbeda dengan Lesty.

"loe... " Lesty kaget melihat wanita itu. Karena sebelumnya ia memang pernah bertemu dengannya.

" ngapain kamu kesini. Artis yang gak ada sopan santunnya. Kamu mau menghina keluarga kami. " balas wanita itu.

" loe ya... Kalau punya mulut di jaga dong. " Lesty menunjuk muka wanita itu dengan telunjuknya.

" kamu pikir aku takut. Hah... " wanita itu mendorong Lesty.

" loe benar-benar  ya. " kini Lesty yang mendorong wanita itu.

" oh. Ini cara kamu. Oke aku layanin. " wanita itu menarik rambut Lesty.

" iihhh... loe kurang ajar ya.. " Lesty balas menarik rambut wanita itu. Tarik menarik rambut terus saja berlanjut.

" stopp!! ... Jangan Ribut di sini. " Rizki menengahi perkelahian kedua wanita itu.

" diaaammmm..... " teriak kedua wanita itu persis di telinga Rizki. Sehingga membuat Rizki menutup kedua telinganya.

Lesty dan wanita itu kembali melanjutkan pekelahian mereka.

Hingga akhirnya datang seorang wanita setengah baya menghampiri mereka." ada apa ini. Jangan berkelahi. Malu di lihat tetangga. " ibu itu memegang kedua lengan anaknya agar tidak melanjutkan perkelahian mereka.

Rizki juga memegangi tangan Lesty." sudah beb. Jangan berkelahi. " kata Rizki.

" apa loe... " kata Lesty kepada anak ibu itu.

" kamu ya. " anak ibu itu ingin mendekati Lesty. Tapi di tahan oleh ibunya.

" sudah... Sudah... Jangan berkelahi lagi. Nisa, cepat kamu minta maaf. " kata ibu itu meminta kepada anaknya.

" kok aku yang minta maaf. Dia kan yang mulai duluan. " kata Nisa.

" Nisa, ibu tidak pernah mengajarkan kamu untuk berkelahi. Cepat minta maaf. " kata ibu itu lagi.

" ogah... " jawab Nisa dengan acuh.

" gue juga ogah. " kata Lesty sambil melipat tangan di atas dada.

" beb. Tujuan kita ke sini kan untuk mencari adik kamu. Lebih baik kamu minta maaf, daripada nanti mereka tidak mau memberitahukan keberadaan adik kamu. Sia-sia dong kita jauh-jauh datang ke sini. Apa kamu mau, selamanya tidak akan bertemu dengan adik kamu. " kata Rizki sedikit berbisik.

Lesty menarik napasnya. Lalu..." gue minta maaf. " kata Lesty sambil mengulurkan tangannya.

Ibu tadi meminta anaknya agar mau memaafkan Lesty.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang