-57-

1.6K 113 18
                                    

Tiba-tiba...

JEDARRRRRRR

petir tiba-tiba menyambar dan lampu di dalam rumah itu langsung mati. Suasana menjadi gelap gulita.

Aaaaaaaaahhh...

Suara teriakan langsung terdengar. Tidak lain lagi, itu suara Putri. Sangat jelas sekali kalau gadis itu ketakutan.

Beberapa saat kemudian semua normal kembali. Lampu kembali menyala.

" Putri... "

Rizki celingukan mencari keberadaan Putri yang tiba-tiba menghilang. Padahal tadi gadis itu masih duduk di sampingnya.

" Putri, loe di mana? " Rizki setengah berteriak. Akhirnya ia bangkit berdiri. Di saat hendak berjalan untuk mencari Putri, ia seperti melihat sesuatu di samping sofa. Dengan perlahan ia berjalan." hmmm... Ternyata loe di sini. Gue kira loe sudah di colek sama wewe gombel. " kata Rizki. Pria itu berdiri persis di belakang Putri yang sedang sembunyi di samping sofa.

" hehehe... " Putri hanya bisa nyengir sambil melihat ke arah Rizki. Lalu ia berusaha berdiri." tadi suara petirnya keras banget kak. Tiba-tiba mati lampu lagi. Kan mput jadi takut. Untung ya jantung mput kuat. Itu orang yang punya listrik gak tanggung jawab banget. Kalau tiba-tiba mput pingsan gimana. Mereka harus tanggung jawab. Enak aja main mati-matiin aja. Yang bayar mereka siapa coba....  "

Ting tong...

" ssttttt.... " Rizki langsung menempelkan jari telunjuk nya ke bibir Putri, ketika mendengar bel pintu depan berbunyi." kayaknya ada yang datang deh. " ujar Rizki.

" siapa ya kak? Apa jangan-jangan itu kak idho ya. Bukain pintunya dong kak. " Putri mendorong Rizki dari belakang.

" kenapa harus gue? " kata Rizki.

" ya, kalau ternyata itu hantu bukan kak idho. Kan kakak duluan yang di bawa sama tuh hantu. " ujar Putri.

" enak aja loe. Sana loe bukain. "
Kini gantian Rizki yang mendorong Putri dari belakang.

" kaka.... "

" apa... " kata Rizki." ini gue bantuin. Gue doain loe dari belakang. " Rizki mengangkat tangannya, bersiap untuk berdoa.

Dengan muka cemberut, Putri berusaha berjalan pelan mendekati Pintu. Namun, sesekali ia melihat ke belakang ke arah Rizki. Pria itu sepertinya serius sekali berdoa.

Pelan-pelan Putri mulai membuka kunci pintu. Lalu membuka pintunya. " kak Lesty..."  ujar Putri setelah tahu siapa yang sekarang berdiri di depan pintu.

Lesty tersenyum ke arah Putri. Namun, Putri malah menutupnya kembali dan mengunci pintu itu.

" heh... Adik kurang ajar. Kenapa di tutup lagi. Ini kakak loe. Buka pintunya... " Lesty berteriak sambil menggedor-gedor pintu.

Putri pun kembali membukakan pintu itu."kaka mau masuk? Ngapain sih kaka pulang?"  tanya Putri dengan polos.

" apa? Gue gak salah dengar nih. Loe memang adik kurang ajar ya. " Lesty langsung menjitak kepala Putri.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang