-67-

1.1K 100 23
                                    

Beberapa hari ini Putri dan Ridho nampak sibuk sekali mempersiapkan semuanya untuk acara resepsi pernikahan mereka. Seperti hari ini, mereka pergi ke butik ternama untuk mengambil gaun Putri. Tentu saja mereka tidak cuma pergi berdua. Karena Lesty dan Rizki juga menemani mereka.

Putri nampak bingung melihat gaun-gaun cantik yang dipajang disana.

" dek... Kayaknya ini cocok deh untuk kamu. " Lesty memperlihatkan gaun yang ia pilihkan untuk Putri.

" iya. Ini cantik banget kak. Tapi, bukan yang seperti ini yang Putri mau. " ujar Putri.

" gimana kalau yang ini. Warnanya keren. " Rizki menunjuk satu gaun yang menarik perhatiannya.

"  ya ampun kak iki. Emangnya mput mau ke pemakaman. Ini kan untuk hari kebahagiaan Putri. Bukan untuk berduka cita. " balas Putri.

" nih bocah mau nya yang gimana sih. Perasaan dari tadi gak ada yang cocok. Kita sudah lima jam loh disini." ujar Rizki kesal.

" kak idho. Kak iki tuh. " Putri langsung merangkul lengan Ridho dan mengadukan Rizki kepada pria itu.

" ki.. " Ridho sendiri langsung melotot ke arah Rizki.

" hehehe... Sorry. Gue udah capek nih. Gue mau duduk disana aja dulu ya. " Rizki menunjuk sofa hitam yang ada di depan." sayang. Kita kesana aja yuk. " Rizki juga mengajak Lesty ikut dengan.

" iya beb... "
Lesty langsung menaruh kembali gaun yang tadi ia ambil dan ia mengikuti Rizki.

" ya sudah. Kalian istirahat saja dulu. " ujar Ridho." Boppy. Kamu gak mau istirahat dulu. Nanti capek loh. " kata Ridho lagi kepada Putri yang berdiri disanpingnya.

"  gak mau ah... Putri mau cari gaun dulu. " ujar Putri. Yang kembali berjalan memperhatikan gaun-gaun yang terpajang disana.

" ya sudah. Kalau capek, bilang ya. Nanti kamu sakit. " kata Ridho dengan penuh perhatian merangkul pundak Putri.

" kenapa sih... Gak ada yang cocok sama Putri. " Putri langsung cemberut.

" yang sabar sayang. Nanti juga ketemu sama gaun yang cocok untuk kamu. Kita pelan-pelan aja biar gak kelewat. " kata Ridho.

Mereka berdua terus saja menyusuri tempat itu melihat-lihat gaun yang ada disana. Sudah dua kali melewati Rizki dan Lesty yang sedang duduk disofa. Tetap saja Putri tidak menemukan gaun yang ia mau.

" tuh bocah gak capek apa muter-muter mulu. Gue yang lihat nya aja pusing. " ujar Rizki yang sedang istirahat.

" hus... Gak boleh ngomong begitu. Nanti adikku ngambek lagi. " Lesty langsung memukul lengan Rizki.

" iya sayang... Maaf ya. Tapi, benar deh. Aku masih suka heran . Emang benar dia itu adik kamu. Kok beda banget ya sama kamu. Apa jangan-jangan, dia itu ari-ari kamu yang ketinggalan. " kata Rizki.

" Aa iki.... " Lesty langsung melotot kepada Rizki.
" hehehe... Iya sayang. Aku cuma becanda kok. Jangan marah yah. Kalau kamu marah, aku jadi tambah cinta. " Rizki hendak mencium pipi Lesty. Tapi Lesty buru-buru memukul tanganya, karena Putri dan Ridho berjalan ke arah mereka.

" akhirnya... " Ridho langsung menjatuhkan diri ke sofa. Ia duduk di samping Rizki.

" ini kak. Aku sudah nemu gaunnya. Cantik kan... " Putri memperlihatkan gaun berwarna merah muda yang iya bawa.

" ya ampun. Warna pink lagi. Kenapa sih semua cewek suka banget warna pink. Emang gak ada apa, warna yang lain. " ujar Rizki, yang langsung dipukul Lesty agar bisa diam.
" iya sayang. Gaunnya cantik banget. Kakak juga suka. " kata Lesty sembari mendekati Putri." kita coba dulu ya." Lesty mengajak Putri untuk mencoba gaunnya. "iya kak." balas Putri.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang