-21-

1.7K 111 14
                                    

" kak, di makan dulu ya buburnya."
Kesha berniat menyuapkan makanan itu kepada Ridho.

" gue kenyang... " Ridho memalingkan wajahnya. Ia tidak mau memakan bubur itu.

" kaka belum makan apa-apa loh...makan dulu kak, biar kaka cepat sembuh. " Kesha terus berusaha memaksa Ridho untuk makan.

" gue tidak mau... " kata Ridho.

" tapi kak.... " Kesha terus memaksa.

" Kesha!!! Gue tidak mau makan!!!walaupun gue makan kaki gue tidak akan sembuh!! " teriak Ridho yang membuat Kesha kaget.

" kaka kok jadi marah sama aku. " Kesha meletakkan mangkok bubur ke meja yang ada di samping ranjang Ridho. Lalu ia berniat pergi.

" pergi saja sana!!! "
Pikiran Ridho benar-benar kacau. Saat ini ia tidak bisa lagi berjalan normal seperti biasa dan di sisi lain apakah ia harus benar-benar  menghapus ingatannya tentang Putri. Apalagi saat ini ada Kesha, seseorang yang pernah ia sayang.

Gadis itu terus pergi keluar ruangan. Ridho tidak perduli dengan kepergian Kesha.

Karena keluar buru-buru, Kesha bertabrakan dengan Rizki yang saat itu ingin masuk ke dalam ruangan Ridho.

" maaf kak, aku tidak sengaja. " kata Kesha.

" Kesha, kamu kenapa. Kenapa buru-buru? " tanya mama Dewi.

" tidak apa-apa tante. " Kesha menggelengkan kepalanya.

" pasti karena Ridho kan... " kata Rizki menebak-nebak.

"  bukan.. " Kesha berusaha menutupi.

Rizki langsung masuk ke dalam ruangan Ridho.

" Kesha, ayo kita masuk. " ajak mama Dewi kepada Kesha.

" aku di sini saja dulu tante. " kata Kesha.

" ya sudah... Tante masuk ya... " kata mama Dewi.

" iya tante... " jawab Kesha.

Mama Dewi pun masuk ke dalam ruangan Ridho.

" Ridho... Apa yang loe lakuin sama Kesha. " Rizki langsung mendekati adiknya.

" apa urusannya sama loe. Biasanya loe diam saja. " kata Ridho.

" iya, biasanya gue diam. Tapi sekarang gue tidak bisa diam. Apalagi sekarang keadaan loe seperti ini. " kata Rizki.

" maksud loe apa!!! Loe nyindir gue, karena gue lumpuh!!! " sekarang Ridho marah kepada saudaranya sendiri.

" Rizki Ridho... Sudah... Jangan bertengkar. " mama Dewi mendekati kedua anaknya.

" percuma gue hidup!!! Gue sudah tidak berguna lagi!!! Percuma gue punya kaki, kalau tidak ada gunanya!!! " Ridho memukul-mukul kakinya.

" Ridho, hentikan. Gue tidak bermaksud menghina loe. " Rizki berusaha menahan Ridho, agar adiknya itu tidak terus memukul kakinya.

" pergi loe!!! " Ridho malah mendorong Rizki dengan kasar.

" Ridho, kamu kenapa jadi seperti ini. " mama Dewi berusaha menenangkan Ridho.

" oke, gue pergi. "
Rizki pergi meninggalkan mama Dewi dan Ridho. Ia pergi keluar. Lalu ia duduk di samping Kesha yang sejak tadi duduk di sana.

" ada apa kak? " tanya Kesha.

" ya... Begitulah. Mungkin Ridho belum bisa menerima keadaannya yang sekarang. " jawab Rizki." kamu juga yang sabar ya Kesha. " sambung Rizki.

" iya kak... Aku cuma heran aja, kak Ridho sekarang beda banget. Waktu kecil kak Ridho sedikit pun tidak pernah marah sama aku. Tapi, sekarang... Aku cuma mau kak Ridho makan. Itu aja, dia malah marah sama aku. " kata Kesha.

Dengarlah Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang