Haduh, Pusing

223 32 4
                                    

"Kak, lagi marahan sama Wonu ?"
Tanya Jungkook ketika keduanya sudah sampai di rumah Yuna.

Yuna bersandar pada pagar rumahnya, kemudian berucap setengah tertawa "gue mau marah juga nggak punya hak kook."

Perih.

"Wonu bilang apa sama kakak?"

Kadang Yuna suka heran. Ini Jungkook kok nggak pernah manggil Wonu pake embel "bang" atau "abang" ya?

"Nggak bilang apa-apa. Gue juga ga mungkin nuntut dia buat nyatain perasaan kan? Belum tentu dia ada rasa sama gue."

"Nggak mungkinlah. Gue tau banget sifatnya Wonu."

"Hm... lo tau sifatnya tapi nggak tau perasaanya. Yaudahlah nggak usah dibahas." jawab Yuna setengah bete.

"Kak.." Jungkook meraih kedua tangan Yuna, "aku tau kok kakak sukanya sama Wonu, tapi nggak berarti aku kehilangan kesempatan buat deketin kakak kan?"

Shit. Yuna never realize that Jungkook is more atractive than Wonu.

Ini bukan berarti Wonu lebih jelek dari Jungkook. Enggak. Mereka punya vibe yang beda. Jungkook tuh punya tatapan yang jauh lebih intens dari Wonu. Jungkook itu badboy vibe sedangkan Wonu itu oppa vibe. Sosok yang selalu pengen melindungi dan mengayomi.

Yuma menghela napasnya berat,

"Gue bukan piala yang jadi rebutan kalian. Gue jalin hubungan sama orang-orang yang bikin gue nyaman. Entah hanya untuk berteman atau lebih dari itu. Nggak perlu ada perlombaan disini." Kata Yuna balik membalas tatapan Jungkook.

Yuna tau, bukan itu jawaban yang mau di dengar Jungkook.

"Balik gih, lo masih ada acara sama temen. Kasian mereka nungguin"

Yuna emang sempat tersanjung sama keberanian Jungkook buat terang-terang bilang dia mau lebih dekat sama Yuna. Tapi Yuna udah terlalu males buat memulai hal yang baru. Udah terlalu jenuh berurusan sama persoalan hati yang nggak tau ujung pangkalnya. Cape.

"Ngusir nih?"

"Nggak gitu.. kan kasian temen lo"

"Iyadeh aku balik. Tapi kakak janji ya nggak pake acara galauin si Wonu"

Yuna tersenyum. "Duh gue sibuk banget nih sampai nggak ada waktu buat galauin abang lo itu"jawabnya belagu.

"Bagus deh kalo gitu.. hm.. ini aku mau balik, kakak nggak mau ngomong sesuatu gitu?"

"Sesuatu" terus dia ketawa kenceng. Udah gila emang.

"Kak?"

"Hahaha iyaiya.. hati-hati di jalan ya"

"Bukan itu.."

Yuna mikir bentar. Heran, kenapa Jeon bersaudara ini clueless semua.

"Oh..  apa ya? Hehe"

"Aku hari ini ulang tahun, kasi ucapan dong. Yang spesial. Yang tadi di rumah tuh kurang spesial. Hadiahnya juga belum dikasi"

Hm...... banyak mau.

"Oh? yaudah.. selamat ulang tahun ya Jungkook. Semoga makin dewasa, bertanggung jawab, makin ganteng, makin pinter, makin jago nanyinya. Trus semoga nggak jomblo lagi.."

"Makanya kakak jadi pacar aku dong" 

"Hahah nggak deh, nggak mau pacaran sama anak-anak"

"Kita cuma beda 1 tahun lebih tepatnya 9 bulan. Kak Yuna kan lahirnya desember"

"Hahahah hapal ya. Eh ini hadiahnya gue lupa terus mau ngasi" disodorkannya bingkisan kecil ke arah Jungkook.

"Apanih?" Tanya Jungkook mengintip ke dalam bingkisan tersebut.

Strawberry SweetiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang