No More Dream (dua)

274 37 6
                                    

Seminggu berlalu dan kegiatan Yuna masih sama monotonnya. Sekolah, latihan ini dan itu, les hingga malam dan pulang untuk tidur. Dia bahkan nggak punya waktu untuk bersosialisasi.

Semenjak dengar omongan Wonu waktu itu Yuna jadi banyak mikir. Apa yang dia lakukan benar?apa ini kehendak dirinya? Apa suatu saat dia bakal nyesal? Apa hidup yang dia jalanin ini bisa bikin dia bahagia?

"Kantin kuy na" ajak Yerin sama Joy waktu bel istirahat baru aja berbunyi.

Yuna masih sibuk sama peralatan tulisnya waktu bilang "nggak bisa gue ada rapat osis sekarang"

"Oh oke"

Yuna tau kalau kedua temannya itu tidak senang. Tapi mau gimana lagi? Dia udah mengemban tugas,jadi dia harus bertanggung jawab.

Jadi, pemilihan ketua osis baru aja dilaksanain kemarin. Dan kalian tentu tau siapa pemenangnya. Yup. Wonu dan Mingyu. Nggak ada yang ngalahin kekuatan fans mereka yang tentunya nyaris seluruh siswi disekolah ini.

Kekalahan Yuna dan Eunwoo bukan hal yang diambil pusing sama Yuna. Toh dari awal dia emang nggak niat.

Yuna menjabat jadi sekretaris 1 dan Eunwoo jadi sekretaris 2. Itu artinya dia bakalan sering banget banget berurusan sama Wonu. Nggak tau harus bilang ini lucky atau enggak. Disatu sisi dia jadi nggak punya quality time buat dirinya sendiri. Disisi lain dia jadi makin dekat sama Wonu.

"Makan dulu" Tiba tiba aja Wonu udah berdiri disebelah Yuna sambil nyodorin sekotak susu stroberi dan sebungkus roti dengan topping keju.

"Makasih" jawab Yuna. Roti itu disimpen sama dia di kantong baju. Sementara susunya langsung diminum.

"Hari ini rapatanya bahas apa?" Tanya Yuna

"Program kerja osis selama satu  tahun jangan lupa bawa catatan sama pena"

Yuna mengangguk ditengah meneguk susunya itu.

((Anjir ambigu banget 😂😂))

Rapat selesai satu jam kemudian. Ruangan rapat udah sepi, cuma tinggal Wonu sama Yuna yang masih sibuk sama catatannya.

"Lo lagi banyak masalah ya?" Wonu bertanya enggan. Karena Wonu bukan tipe orang yang kepo sama urusan orang lain tapi nggak tau kenapa dia selalu pengen tau kalau itu menyangkut Yuna.

"Nggak kok" jawab Yuna tanpa menoleh. Menjadikan catatannya sebagai alasan biar nggak natap mata Wonu.

"Tapi lo jadi banyak diam belakangan ini" gumam Wonu. Pelan tapi masih bisa didengar Yuna.

"Mungkin karena gue jadi super duper sibuk sekarang hahaha" ini nggak lucu dan tawa Yuna sama sekali nggak menjelaskan kalau dia menikmatinya.

"Gue udah bilang kalau lo nggak harus sampai..."

"Gapapa nu, gue bisa kok. Gue yakin pilihan mama adalah yang terbaik buat gue. Karena nggak ada orang tua yang mau liat anaknya menderita" Yuna menunduk lalu bergegas mengemasi barangnya sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Wonu.

"Ke kafetaria beli kopi. Nanti gue nyusul ke perputakaan. Bilang sama bu hani kalo gue bakalan telat sedikit"

***

Yuna lagi nunggu bus buat ke tempat lesnya beberapa menit sebelum Wonu datang menghampirinya.

"Ayo gue anter" ajak Wonu.

Yuna membalas enggan "nggak usah ntar ngerepotin"

"Nggak kok ayo gue anter"

Strawberry SweetiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang