Jarak Antara Kita

209 28 8
                                    

Gue skip cerita lombanya ya.. soalnya bakalan bored af kalo gue ceritain dan bakalan memperpanjang alur cerita ini.

  Nggak ada yang spesial dari perlombaan mereka kecuali saat-saat menegangkan di putaran pertama dimana Yuna mengalami sakit menstruasi di hari pertama. Kalian pasti tau rasanya gimana, serasa perut di cakar sama gorila kelaparan dan itu benar-benar mengganggu. Benar-benar bikin konsentrasi Yuna kacau dan kehilangan semua memori hapalannya.

Tapi beruntungnya, Yuna cuma partner kaya Wonu yang bisa menutupi kekurangan Yuna karena konsentrasinya buyar habis. Mereka bisa melewati putaran pertama hingga sampai ke final dan berhadapan dengan team Hanbin-Chaeyon lalu satu team lagi dari sekolah ke-pemerintahan, Sheril dan partnernya Wilson.

Ketiga Team ini sama kuatnya sebenarnya. Chaeyon dan Hanbin yang nggak bisa dianggap remeh karena keduanya punya kelebihan yang saling melengkapi, Sheril dan Wilson dari sekolah ke-Pemerintahan yang terkenal luar biasa berbobot. Ya gimana enggak, sekolah elite ini cuma diperuntukan buat siswa siswi berprestasi tapi tidak berasal dari keluarga kaya. Jadi isinya murni orang-orang pintar yang mendapat beasiswa penuh dari pemerintah. Mereka nggak kalah hebat dari sekolah swasta elite seperti sekolah Yuna- Wonu serta Hanbin-Chaeyon.

Dan semua berlangsung fair dan menyenangkan. Anak-anak kelas datang di final untuk memberi dukungan kepada Yuna dan wonu.

Yang tentu saja usaha mereka bikin spanduk gede dan yel-yel heboh nggak sia sia karena Yuna dan Wonu berhasil memenangkan lomba debat tersebut.

Membawa pulang piala, sertifikat dan hadiah senilai 40jt rupiah. Tapi tentu saja hadiah uang bukanlah yang mereka cari. Sejujurnya, yang paling mereka butuhkan adalah sertifikat pemenang yang akan sangat membantu untuk masuk universitas nanti.

Inilah kenapa, disekolah Yuna, anak anak dengan orang tua berpengaruh akan mendapat kesempatan lebih untuk mengikuti lomba agar memperoleh sertifikat tersebut.

(Kalo kalian pernah nonton school 2017 atau Sassy go go kalian pasti ngerti apa yg gue maksud)

Oke, lanjut ke bagaimana euphoria anak-anak kelas menyambut kemenangan mereka.

Dimulai dari hoshi yang teriak-teriak heboh sambil nari nggak jelas sampai ke Doyoung yang tersenyum  seperti seorang bapak yang bangga melihat keberhasilan anaknya.

"Yeyeye dapat traktiran yeyeyye," teriak hoshi girang. Begitu mengetahui nominal hadiah yang di terima Yuna, dia yang paling semangat buat minta traktiran.

"Banyak juga ya hadiahnya," ucap  Chungha bermonolog.

"Mau lo? Gue kirim ntar ke rekening," timpal Ten sungguh angkuh. Tai.

"Nggak makasih. Gue masih bisa nyari uang sendiri nggak butuh bantuan lo"

Lalu semua langsung bersorak heboh.

"Damn,that's my girl.. " seru Woozi yang tanpa sadar jadi pusat perhatian anak-anak kelas.

"My girl woi katanya my girl," ledek Jun yang semakin memperkeruh situasi.

"My girl tapi tidak di tembak,"  celetuk Hoshi.

"Sudah menghak-milikkah padahal bukan siapa-siapa," tambah Youngjae.

"Haduuuh perih kaya Yuna ama Wonu," lanjut Hoshi yang bikin semua jadi otomatis diam.

Semua kompak melihat Yuna yang keliataan baik-baik aja padahal semua tau dalam hati dia lagi cursing in 1001 languange

"MEREMBET AJA SIH GOBLOOOK" pekik Yerin kemudian menjitak Hoshi pelan, tapi sakit juga. Ini anak memang tenaganya nggak bisa di kontrol.

"Ngaca tai lo juga gitu sama Yerin. Deket tapi nggak jadian" kali ini Joy angkat suara.

Strawberry SweetiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang