(Part ini cheesy af, jadi jangan salahin gue kalo kalian enek bacanya.)
Yuna bangun pagi dengan kondisi mata sembab karena nangisin drama semalaman.
Kalau orang liat, pasti mikirnya ni anak lagi galau abis. Padahal cuma karena drama. Yuna emang nggak pernah bisa nyembunyiin kalau dia abis nangis karena matanya langsung bengkak meskipun cuma nangis sebentar. Kadang dia suka kesel sih, matanya sering bengkak karena nangisin drama tapi kalau kak Yoongi liat pasti nyangkanya Yuna kenapa-napa dan akhirnya jadi rempong sendiri.
Yuna keluar kamar beberapa menit sebelum jam sarapan pagi. Karena peraturan mengharuskan peserta memakai pakaian formal di lingkungan karantina, Yuna terpaksa banget setiap hari pakai rok sepan dan kemeja. Kali ini dia pake rok span warna coklat dan kemeja warna putih susu. Matanya di tutupin pake kacamata circle yang baru aja dia beli waktu beliin hadiah ulang tahun buat Jungkook. Dan setelah Yuna liat-liat di kamera handphone, kok ini kacamata jadi mirip punya Wonu ya?
Tapi dia bodoamat. Daripada orang-orang ngeliatin matanya yang bengkak trus jadi pusat perhatian kan ribet.
"Selamat pagi kak Yuna, tumben hari ini pake kacamata?" Sapa chaeyon ramah sambil gandeng tangan Yuna waktu mereka sama-sama keluar dari kamar.
"Mata gue bengkak parah abis nonton drama semalem" bisik Yuna ke Chaeyeon.
"Wkwkwk cengeng juga lo kak" ledek Chaeyeon tertawa geli.
"Dramanya nancep di gue"komentar Yuna.
"Ngefeel karena pengelaman pribadi kak?" Terka Chaeyon yang sukses bikin Yuna tersindir.
"Nggak lah mana ada cowo yang berani main-main sama gue" jawabnya galak.
Iya gaada, Yuna kan singa jadi semua cowo pada takut sama dia. Gimana mau diajakin main deketin aja nggak berani mereka.
Mereka sampai di ruang makan dengan meja makan panjang yang sengaja disiapin supaya semua peserta lomba bisa makan disatu meja yang sama.
Yuna duduk tepat di depan Wonu, yang sekarang lagi rebahin kepala di atas meja.
Awalnya Yuna sempat kepikiran karena nggak biasanya Wonu rebahan kepala di meja gitu apalagi kondisinya lagi rame gini. Tapi abis itu dia inget kalau dia lagi marah sama Wonu jadi ya B0do4Mat.
Nggak lama sarapan terhidang di hadapan mereka tapi Wonu nggak bangun juga. Yuna sampai nepuk tangannya beberapa kali tapi tetap nggak ada respon.
PANIK DAH TU
Yuna nyamperin kursi Wonu, nepuk bahunya beberapa kali, tapi cuma di respon deheman sama Wonu.
"Lo kenapa?" Tanya Yuna.
Wonu diam aja, masih betah rebahin kepalanya di atas meja.
Merasa ada yang salah sama Wonu,Yuna megang kepala Wonu niatnya mau negakin kepalnya buat liat kondisi Wonu tapi pas di pegang buset panas banget.
"Nu, bangun sini liat gue? Badan lo panas banget lo abis ngapain tadi malem?" Tanya Yuna panik.
Wonu perlahan mengangkat kepalanya lalu menghadap kearah Yuna yang sekarang lagi jongkok di samping kursinya.
"Na.. kepala gue pusing banget" jawab Wonu yang nyaris nggak kedengeran kalau aja Yuna nggak sedekat ini sama dia.
"Ya lo abis ngapain sih sampai demam gini?" Tanya Yuna makin panik setelah dia mengusap kening Wonu panasnya nggak kira-kira.
(BENTAR WOI BENTAR GUE BAPER NGETIK INI)
"Lo kemarin marah ya sama gue? Sekarang udah enggak?" Racau Wonu tidak jelas. Tapi masih bisa di mengerti sama Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweeties
Fanfiction"Nu, kalau ternyata gue suka sama lu gimana?" "ya ga gimana gimana" Dulu tuh kita masih terlalu muda, masih SMA. Masih abu abu soal yang namanya cinta. Kita tuh kaya buah stroberi, dominan asam tapi ada manis manisnya.