Bagian 5

133K 1.9K 13
                                    

Setelah menghabiskan makanan yang Nella buat, Valerie berusaha memejamakan matanya.

"Val, gabisa tidur ya ? Sorry banget ya".

"Ihh ngga papa kok Nella, tapi boleh ga aku minta buat dengerin musik".

"Oh iya boleh, bentar deh aku setelin musik yang alunannya enak di denger buat tidur".

Nella memutar sebuah lagu, ya benar alunan musiknya membuat mata Valerie mengantuk.

Ia dapat melupakan suara suara gadia jalang itu, dan memejamkan matanya.

👊👊👊

Reva kembali bersama kawan kawannya yang terlihat lemas, Reval duduk di sebuah sofa dan memijat kepalanya.

"Yud, lo bilang Nella biasanya kalo pergi lama".

"Emang Nella udah datang".

"Udah, di tambah lagi Valerie ada disini, dan lo tau dia denger desahan jalang jalang ini".

Reval melirik kearah wanita wanita jalang yang tak memakai sehelaipun pakaian.

"AH! bagi gue minum!".

"Tenang Val, lo jangan emosi gitu napa".

"Gabisa gue, baru juga mau usaha PDKT, udah ke pergok duluan".

"Yaelah Val, Calm aja kali, lagian yang gue tau gi eropa juga seks itu bebas, belum tentu juga tuh valerie masih rapet".

"Nah tumben lu lang pinter".

"Aihh, jangan ragukan kepinteran aa gilang setelah di kasih susu murni".

"Kampret lo"

Serentak mereka menimpuk gilang dengan botol kaleng bekas minuman mereka.

Reval memikirkan ucapan Gilang, benar juga apa Valerie masih perawan atau jangan jangan dulu dia jablay, batin Reval terguncang.

"Ah sini lo lonte!"

Gilang menyuruh salah satu wanita jalang mendekatinya.

"Yuhuyy, Reval udah tancap gas lagi, lanjutkan sampai pagi".

Mendengar itu semuanya memulai aktivitas mereka kembali, memperlihatkan gerakan eksotis mereka.

Memamerkan gerakan siapa yang paling handal.

Reval sudah beberapa kali melepaskan cairan miliknya, dan wanita jalang itupun mulai kelelahan begitupun dengan kawan kawannya.

"Val, udah, udah berapa kali lo klimaks HA!"

"Gue ga peduli"

Reval terus memaksa jalang itu untuk memuaskan nafsu biharinya. Hingga tepat matahari ingin terbit mereka menyudahi aksinya, dan membayar para wanita jalang tersebut.

💋💋💋

08.00
Valerie membuka matanya, ia merasakan tubuhnya yang lelah, ia tidak melihat Nella di sampingnya.

"Eh Val, udah bangun, mandi gih, biar badan kamu seger".

"Aku kira kamu kemana Nell, iya deh aku mandi badanku juga lengket".

"Kamu boleh make baju aku dulu kok" .

"Makasih banyak ya Nell".

Valerie berjalan ke kamar mandi, ia membersihkan dirinya, memakai baju yang sudah di siapkan oleh Nella.

"Valerie belum dandanya aja cantik".

"Nella jangan muji aku terus dong".

Valerie mengeringkan rambutnya, dan memakai make up tipis milik Nella.

Nella keluar kamar dan mengetuk pintu sebuah ruangan. Tidak ada jawaban ,terpaksa Nella membuka pintunya.

Nella mencium bau alkohol dan bau bau aneh memenuhi ruangan tersebut, ke 4 pria dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan jeans mereka.

"Yud, bangun".

"Eh Nella, kok lo disini".

Yuda buru buru bangkit, memakai kaos tipis miliknya.

"Tadi gue ketuk pintu, cuma lo ga denger"

Ada nada cemburu dan tidak suka dalam suara Nella, karna Nella tau Yuda mengahabiskan malam dengan para jalang.

"Sory Nel gu-

"Iya gapapa, lo jadi anterin gue kan, oh iya bilang sama Reval antar Valerie pulag, tapi jangan diapa apain inget!".

Belum selesai Yuda bicara, Nella sudah memotongnya begitu saja, Yuda hanya mengangguk mengiyakan.

♦♦♦

Setelah Yuda dan Reval siap mereka menemui Nella dan juga Valerie di ruang tamu.

"Val, kamu di anterin sama Reval gapapa ya, soalnya aku mau pergi bareng Yuda".

"aku bisa naik kendaraan umum kok Nell".

"Engga!,pokoknya nurut, dan lo Val awas lo macem macem, kita duluan ya buru buru soalnya".

Nella meninggalkan valerie dan juga Reval. Reval mengeluarkan mobil miliknya dari garasi.

Masih ada rasa canggung di antara mereka berdua.

"Val, lo kenapa sh".

Reval berusaha memulai pembicaraan. Yang sialnya tidak di gubris oleh Valerie.

"Lo gasuka, gue mainin jalang, kenapa ?! Bukannya di eropa juga sama! Seks bebas dimana mana! Lo jangan munafik! Apa jangan jangan lo juga udah ga perawan!!".

PLAKK.
Tamparan keras mengenai pipi Reval, Valerie refleks menampar pipi Reval karna emosi.

"Jangan bicara semaumu Val!, turuni. Aku disini!"

Reval tidak mendengarkan ucapan Valerie.

"Turunin aku disini Val !  Turunin ! Turunin aku bisa pulang sendiri".

Reval sontak melirik ke arah Valerie, ia kaget melihat tubuh valerie yang gemetar hebat.

"Lo kenapa Val , Val lo kenapa"

Reval mulai panik melihat tubuh Valerie yang gemetar dasyat, dan isakan tangis yang samar samar terdengar.

Reval meminggirkan mobilnya yang sedang melaju, ia menatap tubuh langsing Valerie yang gemetar.

Dengan penuh rasa cemas ia menyentuh pundak Valerie, ia membalikan wajah Valerie yang menghadap jendela kini menghadapnya.

Matanya penuh air mata, tubuh Valerie gemetar hebat, air mata terus mengalir dari mata indahnya.

Sontak Reval memeluk Valerie karna khawatir.

"Val, maafin gue, kalo kata kata gue kasar, maafin gue Val, Lo kenapa, jangan mangis Val, kita makan dulu ya, lo belum makan kan setelah itu gue antar lo pulang".

Reval mencoba menenamgkan valerie dan membawanya ke sebuah kedai untuk membeli sarapan.

Reval semakin merasa bersalah, karna membuat Valerie menangis sampai seperti itu.

Tapi apa yang membuag Valerie tiba tiba menangis ?? .

BAD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang