Valerie sudah menunggu lebih dari satu setengah jam, namun ia sama sekali tidak melihat tanda tanda Reval akan datang.
"Noona apa suamimu tidak menjemputmu".
"Aku tidak tahu Lucas, dia tidak bilang apapun".
"Tapi ini sudah semakin sore noona".
"Tidak papa mungkin dia terjebak macet".
"Noona ngomong ngomong maafkan aku karna tidak percaya padamu".
"Iyaa tidak papa".
Valerie tersenyum mengusap lembut kepala Lucas, hari ini akhirnya Lucas percaya bahwa Reval adalah suaminya bukan supirnya.
Hari semakin gelap, dann sepertinya akan turun hujan malam ini.
"Noona pulang saja denganku, sebentar lagi akan turun hujan sepertinya".
"Tapi aku takut dia menjemputku".
"Kurasa dia tidak akan menjemputmu".
"Menurutmu begitu".
Valerie memandang wajah Lucas kecewa, sebenarnya ada apa dengan suaminya itu, sikapnya benarbenar aneh pagi ini.
"Noona aku rasa dia akan mengerti, karna ini sudah terlalu sore bukan, ayolah aku janji langsung mengantarmu pulang dan dengan selamat".
"Emm baiklah".
Akhirnya Valerie menurut, ia berjalan di samping Lucas, Lucas bercerita berusaha mengjibur Valerie yang terlihat sangat sedih.
Valerie hanya menanggapi dengan tersenyum ataupun mengangguk kecil.
"Silahkan masuk noona".
Lucas membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Valerie masuk.
"Berhenti disana".
Seseorang berteriak dari kejauhan, Valerie melihatnya dan ia tahu bahwa itu adalah suaminya.
"Kenapa baru datang ?! Dia sudah menunggumu lama kau tahu".
"Tidak usah sok peduli pada istri gue".
"Cih kau saja tidak perduli, lebih baik aku yg peduli pada noona, noona cepat masuk, aku akan mengantarmu pulang".
"Gue bilang berhenti!".
Reval menarik tangan Valerie, membuat Valerie sedikit terhuyung.
"Aww".
Valerie hanua bisa mengaduh oelan, melihat sosok suaminya yang sudah di penuhi kemarahan. Valerie hanya menunduk.
"Reval tenang lah, Lucas aku akan pulang dengan Reval, terimakasih tawarannya".
"Tidak noona, dia sudah membiarkanmu menunggu hampir dua jam , kau harus pulang denganku noona".
"Cihh, lo ga denger apa kata istri gue Ha!!!".
"Kita taruhan minum, sesuaii janji kita waktu itu, kalau aku kalah aku akan biarkan noona pulanh denganmu!".
"Cih dengan senang hati".
Reval, Valerie , dan Lucas kini sudah berada di Bar, mereka memesan beberapa botol bir, Valerie hanya memesan soda dan makanan.
Valerie melihat Reval yang penuh amarah, dan Lucas yang memandang Reval benci ke Reval.
Satu botol, dua botol, tiga botol, empay botol, apa mereka gila, ini sudah botol kelima, Reval masih lebih sadar dari Lucas yang sudah meracau.
"Yakkk,,, kauu ini tidak pernah bersukur!! Noona sangat menyayangimu!! Kau malah membiarkan noona menunggumu hahaha".
"Noona kauu tahuuu sakit sekali, kauu tahu saat aku tahu bahwa pria bajingan itu adalah suamimu, dan kau sangat menyayangimu hahaha, itu sakit noona".
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
RomansaPERINGATAN!! cerita ini mengandung unsur dewasa! bagi pembaca yang tidak nyaman , harap skipp bagian bagiannya terima kasihhh !