Bagian 22

56.7K 878 19
                                    

Reval tertidur dengan lelap diranjangnya, beberapa hari berjalan dengan sangat berat, ia mengurus segala keperluannya tentang musik dan kuliahnya.

Ditambah ia beberapa kali mengunjungi Valerie dirumah sakit, keadannya masih tetap sama, bahkan bertambah buruk akhir akhir ini.

Ingatannya semakin melemah, bahkan kesehatannya pun semakin menurun, ia lebih sering tertidur, bahkan terkadang ia sering teriak teriak sendiri.

Semua aktivitasnya membuat Reval diambang batas lelahnya. Kini ia benar benar terlelap dalam tidurnya.

🌷🌷🌷

Reval membuka matanya ia melihat sekeliling dengan samar, ia lupa apa yang terjadi padanya.

Satu satunya ingatannya adalah ketika ayah dan ibunya berkelahi dihadapannya.

"Mama"

Reval menyebut mamanya yang tidak ada disekelilingnya. Reval membenarkan posisinya dan bangkit dari tidurnya.

Ia mencari sosok ibunya, namun saat ia mencari ibunya ia mendengar suara ayah dan ibunya bertengkar hebat di lantai bawah.

Reval juga melihat sosok wanita yang bertatapan angkuh dan anaknya.

"Kau sebagai seorang ibu benar benar tidak becus! Kau lihat anakmu terluka karna ulah mu! Sekarang tinggalkan rumah ini!"

"Tidak , maafkan aku, aku harus menjaga putraku"

"Tidak!! Pergi dari rumah ini"

Ayah Reval mendorong ibunya dengan sangat keras, ibunya berkali kali disakiti oleh ayahnya.

Reval tidak tahan melihatnya dan turun kelantai satu. Ia berusaha menegahi orang tuanya yang sedang bertengkar.

"Hentikan jangan sakiti mama, ayah tidak pantas menyakiti mama"

"Minggir!! Kamu berani sama ayah!!"

"Ayahhh,, harusnya ayahh menyayangi mama buka menyakitinya"

"Kau ngerti apa masih kecil sudah berani melawan!!"

Ayah Reval mendorong tubuh Reval hingga terjatuh dan membentur meja.

"Hentika!! Jangan siksa putraku!! Kau boleh mengusirku karna wanita itu!! Tapii tolong jangan sakiti putraku!! Dia satusatunya hartaku!! Aku akan pergi tapi biarkan Reval disini dan mendapatkan perawatannya"

Ibu Reval membantu Reval berdiri dan mengantarnya kemar Reval.

"Reval sekarang kamu harus istirahat, jaga kesehatanmu, dan kamu harus menuruti semua keinginan ayahmu, jangan buat dia marah sayang,, kamu mengerti kan"

"Mama jangan pergi,, jangan tinggalkan Reval, Reval ingin sama mama"

"Mama akan selalu ada buat kamu sayang, sekarang kamu tidur ya , agar kamu sehat dan mama bangga kalau kamu sukses".

Mama Reval menyelimuti tubuh Reval, lalu bergegas pergi dengaj air mata yang mengalir di setiap ujung matanya.

Reval mennagis melihat mamahnya terus berjalan menjauhinya. Mamanya terhenti tepat di depan pintu kamsr Reval, menunduk beberapa saat.

Mama Reval membalikan badannya dan menatap putra kesayangannya dengan tersenyum. Namun Reval masih bisa melihat dengan jelas air mata yang trrtahan di mata mamanya.

"I Love you my boy"

Mama Reval melambaikan tangannya pada Reval dan bergegas menutup pintu kamarnya.

Semenjak hari itu Reval tidak pernah melihat mamanya kembali.

"Mulai sekarang kamu harus panggil dia mama, dan anak yang disamping ini kamu harus memanggilnya kaka mengerti".

BAD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang