PASAR MALAM

47 10 0
                                    

Suara lagu Dari Mata yang dipopulerkan oleh Jaz, memenuhi ruangan kamarnya Bayu.

Bayu yang baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut pakai handuknya pun bergegas mendekati arah datang sumber suara itu. Ia mengambil benda pipihnya yang berada di atas Springbed.

Bayu mengerutkan kedua alisnya membentuk lipatan di sana, saat nama Rahma tertera dilayar ponselnya. Bayu sedikit heran bercampur bahagia, Rahma menghubunginya. Ia tidak mau gadis diseberangnya menunggu telponnya diangkat, Bayu pun segera mengangkat telpon dari Rahma.

"Halo assalamu'alaikum?" Sapaan Bayu lembut.

"Wa'alaikumsalam!" Balas sang penelpon yang kebetulan sedang berada dijendela kamarnya yang terbuka, dengan memakai baju kaos berwarna putih, celana pendek warna hitam diatas lutut. "Apa aku sudah benar menelpon Bayu?" Pikirnya sambil melamun.

"Halo!" Bayu kembali menyapa membuat Rahma tersadar dari lamunannya.

"Iya, halo," sahut Rahma sempat gugup. "Aduh, kebiasaan nih selalu gugup kalau berhadapan sama Bayu?" Celotehan Rahma sempat jengkel sama sikap kegugupannya.

"Gugup bagaimana?" Tanya Bayu mendengar celotehan dari Rahma.

"Eng gak apa-apa!" Elakan Rahma dengan cepat, lalu menarik napas dalam-dalam agar hatinya tenang dan tidak gugup lagi. "Emm... Bay" Panggilnya.

"Iya?"

"Apa aku mengganggumu?"

"Enggak tuh!" Jawaban Bayu dengan singkat. "Emangnya ada apa?"

"Emm... anu ini..." Rahma sempat bingung untuk merangkai kalimat yang tepat untuk diutarakannya ke Bayu. "Aku ingin bertanya, apa hari ini kamu sibuk nggak?"

"Hmm... enggak tuh!"

Ada rasa bahagia yang muncul dari hatinya Rahma atas jawaban Bayu. "Bisa nggak, kamu temani aku jalan-jalan. Nih di rumah terus bosan. Kalau mengajak Pricilla ujung-ujungnya aku ditinggalin karena direbut sama Galih?" Tawaran serta permintaan Rahma.

"Jalan-jalan?" Beo Bayu menjadi schok bercampur bahagia karena cewek yang dicintainya mengajaknya jalan-jalan membuatnya nggak percaya seperti mimpi saja.

"Bay, mau nggak. Menemani aku jalan-jalan?" Tanya Rahma satu kali lagi.

"I i iya aku mau!" Jawab Bayu dengan cepat. "Aku jemput kamu ya?"

"Kalau begitu aku tunggu kamu ya?"

Telponpun berakhir begitu Rahma mendapatkan hasil. Bayu benar-benar bahagia banget, saking bahagianya. Dia seperti orang gila, tetapi tidak sampai lama karena harus bersiap-siap.

Sebenarnya Rahma mengajak Bayu ada maksud tertentu, nyaitu ingin memastikan akan perasaannya selama ini ke cowok cupu, culun yang tidak disenangi sama para siswi di sekolahnya.

####

Selang beberapa menit kemudian¤¤¤¤

Rahma turun dari lantai atas dengan berpenampilan rapih dan wangi layaknya anak perawan. Ia duduk di sofa yang terdapat di ruangan tengan untuk menunggu Bayu menjemputnya.

"Anak Mama mau kemana sih, sudah rapih dan wangi?" Tanya Bu Ratna secara tiba-tiba langsung duduk disamping anaknya yang sedang membaca majalah.

"Mau jalan-jalan, Ma!" Jawab Rahma sambil melirik Ratna.

Tintung... tingtung... tingtung...

"Pasti itu Bayu?" Pikir Rahma saat dirinya mendengar bel rumah berbunyi. "Ma, aku bukain ya?" Tawarannya sambil terperanjak dari duduknya.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang