AYAH UNTUK ANAKKU

80 6 0
                                    

Dua hari yang lalu¤¤¤¤

Bu Ratna sedang berdiri diambang pintu kamarnya Rahma yang terbuka. Beliau melihat wajah anaknya yang sedang murung karena harus merindukan Bayu yang sedang menata ilmu di Korea bersama Superbandnya. Rahma melihatin photonya Bayu sambil tiduran dengan posisi tengkurap sehingga ia tidak sadar sama kehadiran ibunya.

"Bay." Panggil Rahma. "Tanpamu disisiku, rasanya sepi banget. Aku kangen sama kamu, kapan kamu akan pulang..." curhatannya pada sebuah photo.

Tak ada yang menanggapi, sebab Rahma berbicara pada photo yang pastinya benda mati.

"Bay. Cepatlah pulang!" Rengekan Rahma kembali bermonolog.

"Sepertinya aku tidak bisa meminta izin ke Rahma?" Pikir Bu Ratna dalam renungannya."Kasihan anakku yang merindukan Bayu?" Ungkapnya langsung pergi dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Rahma sebab tidak memungkinkan untuknya pamit ke Rahma yang sedang galau.

Rahma belum terbiasa menjalani kesehariannya tanpa Bayu. Dia selalu saja ingat sama sosok Bayu saat melakukan semua aktivitas terutama berkaitan sama kebersamaannya dengan Bayu, itu sangat mengganggu sehingga Rahma jadi sedih walaupun Pricilla mencoba menghiburnya, tetap saja tidak bisa membantunya. Apalagi ketidak hadiran Bayu menjadi bahan ejekan Ramon dengan menjelek-jelekan Bayu dimata Rahma, tetapi dia selalu menyangkalnya dengan bilang.

"Aku lah yang menyuruhnya pergi!"

Dengan kata itu Ramon tidak bisa berkutik. Selain dari Ramon Putri pun ikut meledeknya.

"Kasihan banget ditinggal sama pacar?"

Ucapan itu selalu membuat Rahma marah dan tersinggung.

####

Bu Ratna duduk disalah satu meja yang terdapat disebuah lestoran dengan seorang diri. Seperti sedang menunggu seseorang yang akan ditemuinya.

"Selamat datang di restoran kami, apa anda mau pesan sekarang?" Tanya seorang pelayan lestoran menghampiri Bu Ratna.

"Nanti setelah teman saya datang?" Tolakan Bu Ratna dengan lembut.

"Kalau begitu baiklah. Jika anda ingin memesan, anda bisa manggil kami?" Tawaran pelayan itu.

"Iya!"

Pelayan itupun berlalu pergi ke meja seorang pelanggan yang baru datang untuk menjamu serta menawarkan menu yang tertera dibuku menu.

Selang beberapa menit kemudian¤¤¤¤

"Maaf saya telat!"

Sontak Bu Ratna mendongakkan kepalanya menoleh ke arah datangnya sumber suara. Di sampingnya berdiri sesosok lelaki yang sudah mengembalikan senyum dan kebahagiaannya yang sudah lama hilang dari hidupnya.

"Pasti Mbak. Sudah menungguku lama ya?" Imbuhnya merasa tidak enak hati.

"Tidak kok. Aku juga baru sampai?" Sela Bu Ratna dengan mengelak. "O ya. Mari duduk?" Imbuhnya mempersilakan orang itu untuk duduk.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang