Beberapa minggu kemudian¤¤¤¤
Semenjak kejadian itu. Bu Ratna menjadi sangat terpukul atas ke hamilan Rahma yang ternyata tidak. Beliau beserta suaminya sering menanyakan kepada Rahma. "Siapa lelaki yang menjadi Bapak anak yang ada di dalam kandungan Rahma." Tetapi mereka tetap tidak mendapatkan hasil, karena gadis itu tidak pernah memberikan jawaban yang mereka ingin kan.
Di pagi itu Rahma sedang membereskan kamarnya sambil mengantongi tisu bekas membersihkan mimisannya untuk dibuangnya ke tong sampah depan rumahnya.
Ketika dia sedang merapihkan Springbed-nya tiba-tiba penyakit kangker darahnya kambuh lagi. Dia merasakan sakit yang teramat terdapat dibagian tulang sendinya.
"ARGH!!!"
Rahma menjerit karena tidak kuat menahan sakit yang dirasakannya.
Dia pun segera meraih obat penahan rasa sakit yang disimpannya di dalam laci lalu meraih air mineral yang berada di atas nakas samping ranjangnya. Di ambilnya sebutir obat untuk diminumnya, tetapi tiba-tiba Bu Ratna datang langsung menahan Rahma hendak memakan obat itu. Beliau menyangka obat itu, obat penggugur kandungan.
"Mama!" Panggil Rahma tersontak kaget atas kehadiran ibunya yang sudah merebut obat itu.
"Kamu jangan lakukan itu anakku?" Larangan Bu Ratna memegang obat itu beserta tempatnya.
"Lakukan apa Ma?" Tanya Rahma bingung sambil berusaha menahan rasa sakit. "Ma, kembalikan obatku?" Pintaan dan rengekannya sambil berusaha merebut obat itu dari tangan ibunya.
"Tidak!" Elakkan Bu Ratna sambil menjauhkan obat itu dari jangkauan Rahma. "Mama tidak akan membiarkan kamu menggugurkan bayi yang ada di dalam kandunganmu."
"Ma, itu bukan obat penggugur kandunga..." kasih tahu Rahma berusaha menjelaskan. "Ma, aku benar-benar membutuhkan obat itu..." pintaannya sambil memohon di tengah menahan rasa sakitnya.
"Ada apa ini Ma?" Tanya Pak Hendra secara tiba-tiba masuk ke kamar Rahma.
Sontak Bu Ratna menoleh ke arah datangnya sumber suara itu berasal. "Rahma hendak menggugurkan kandungannya Mas menggunakan obat ini..." kasih tahu Bu Ratna memperlihatkan obat yang sedang di pegangnya.
"Ma a aku bu butuh o bat itu..." rengekan Rahma tidak kuat lagi menahan rasa sakit yang di rasakannya.
Rahma pun menggegam kedua tangannya begitu erat serta mengigit bibir bawahnya untuk menahan sakit itu. Kulitnya mengeluarkan keringat dingin, kaki dan tubuhnya terasa keram membuatnya ambruk ke lantai, Rahma langsung kejang-kejang.
"RAHMA!!!"
Teriakan Bu Ratna meraih tubuh anaknya. Dia pun meletakkan kepala Rahma di lengannya.
"A aku bu tuh obat i tu..." pintaan Rahma di tengah-tengah kejangnya hingga akhirnya dia pun pinsan.
"Rahma, bangun sayang..." pekik Bu Ratna berusaha membangunkan anaknya sambil mengepuk-ngepuk pipi Rahma dengan perasaan panik. "Pasti Rahma tlah memakan obat ini," prasangkanya sambil melirik suaminya.
"Kalau begitu kita bawa Rahma ke rumah sakit?" Pendapat Pak Hendra.
"Aku setuju Mas!"
Pak Hendra meraih tubuh Rahma langsung di pangkunya ala bridal style. Dengan segera beliau membawa anak tirinya ke rumah sakit di mana Rahma memeriksakan diri serta tempatnya melakukan pengobatan.
####
Selang beberapa menit kemudian¤¤¤¤
Begitu sampai di dalam rumah sakit Pak Hendra yang memangku Rahma langsung dibawa ke tempat dokter kandungan. Sesampainya di tempat tujuan, Bu Ratna langsung bercerita kepada seorang dokter yang mempunyai paras cantik, begitu panjang lebar apa yang sudah terjadi kepada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAKU untuk ADIKKU (END)
Teen FictionRahma yang baru jadian sama Bayu pun harus menjalani hubungan jarak jauh. Bayu pergi ke Korea untuk belajar dan mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi bersama Superband-nya. Sepeninggalan Bayu, kehidupan Rahma sedikit berubah. Ibunya menikah la...