PERTANDINGAN ANTAR SEKOLAH

42 6 0
                                    

Beberapa minggu kemudian¤¤¤¤

Bis sekolah Tunas Bangsa berhenti di parkiran sekolah barunya Rahma. Semua murid sekolah itu sudah tampak di depan gedung sekolah, untuk melihat sekaligus menyambut kedatangan mereka kecuali Rahma. Dia mendapat hukuman yang seharusnya untuk Jasmin, diakibatkan oleh Eva dan genknya. Rahma pun mengakui kesalahan itu agar adiknya tidak mendapatkan hukuman, tetapi balasan baginya hanyalah sebuah kedengkian.

Ramon, Cakra, Yoga, Galih dan yang lainnya pun termasuk di dalamnya Putri beserta tim cheerlearder-nya keculai Pricilla, Mitta dan tim Angrek yang tidak tampak hadir. Mereka semuanya turun dari dalam bis sekolah.

"Jas, elo mau tau nggak. Putri musuhnya Kakak lo?" Tawaran sekaligus kasih tahu temannya yang berada disampingnya sambil berbisik.

"Iya, aku mau!" Jawaban Jasmin.

"Tuh orangnya. Yang sedang bersama cowok itu." Kasih tahu Dinda salah satu cewek culun di sekolah itu selain Devi. Dia pun teman sebangkunya Jasmin sambil menunjuk Putri yang sedang bersama Ramon.

Pandangan Jasmin langsung mengikuti arah tunjuk Dinda. "Itu orangnya, sedang bersama cowok keren?" Tanyanya ingin memastikan.

"Iya Jas."

Jasmin tidak sengaja melirik Galih membuatnya penasaran. Dia pun meraih lengan Davit sambil ditarik-tariknya. "Dav, siapa cowok ganteng dan cowok keren yang berada disampig wanita itu?" Tanya Jasmin kepo.

Davit melirik orang yang di tunjuk sama Jasmin. "Itu namanya Galih, sedangkan lelaki dekat perempuan itu namanya Ramon. Ramon itu musuh bubuyutan gue yang pernah gue ceritakan ke elo..." Kasih tahu Davit kembali mengingatkan.

Jasminpun sempat termenung. "Yang mencari masalah dan menghina lo saat tempo itu?" Tebakan Jasmin baru ingat.

"Iya!"

Jasmin dan Dinda melihat Ramon yang sedang berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan Putri yang lengket seperti prangko, Ramon langsung pergi setelah berhasil melepaskan tangannya Putri.

"Jasmin!" Panggil Dinda.

"Iya?"

"Ternyata Putri tuh orangnya seperti Eva di sekolah kita ya. Mengejar-ngejar cowok!" Ujar Dinda sambil meledek sifatnya Putri.

"Jadi itu yang namanya Putri." Bisikan hatinya Devi yang berdiri disamping Dinda sambil melirik Putri.

"Dav, mau kemana?" Tanya Jasmin saat melihat Davit hendak pergi ke dalam.

"Gue mau pergi untuk memastikan persiapan kita..."

"Kan udah ada Kak Rahma. Dia kan yang bertanggung jawab sepenuhnya atas persiapan pertandingan dan dia pantas mendapatkan itu semua!"

Sontak Davit mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat atas penuturan Jasmin, Davit benar-benar sangat marah sama sikapnya Jasmin yang mirip Eva.

"Kenapa sih kamu selalu berpikiran buruk terhadap Kakakmu sendiri?" Pembelaan Davit untuk Rahma.

"Bukannya aku berpikiran buruk mengenainya. Tetapi kenyataannya dia memang orang jahat, kamu tau sendirikan Kak Rahma mengakui kejahatannya terhadapku..."

"Jas. Asalkan elo tau. Yang melakukan itu semua adalah Eva. Rahma kengakui kesalahan lo, agar elo tidak dihukum!" Guman Davit di dalam hati. "Terserah elo aja, gue pergi untuk menghindari Ramon!" Sangkalnya sambil pergi karena dirinya sudah lelah meyakinkan Jasmin kalau Rahma itu orang baik.

"Kenapa sih Jasmin berpikir buruk sama Rahma. Rahma kan orang baik dan kebaikannya melebihi Jasmin!" Bisikan hatinya Devi tidak habis pikir dengan apa yang ada dipikiran Jasmin mengenai teman sebangkunya itu.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang