Ramon kembali mengepalkan tangan kanannya setelah puas memukuli badannya Bayu. Ramon belum puas sepenuhnya, ia mengayunkan tangannya ke udara hendak memukul wajah pemuda yang sudah merebut Rahma darinya. Tetapi aksinya gagal saat ada seseorang dengan beraninya memegang tangannya Ramon yang akan menghajar Bayu.
Ramon memutar kepalanya melirik orang itu. "Elo!" Ramon sempat geram dan tersontak kaget atas kedatangan Galih yang datang kesana serta menggagalkan niatnya untuk kemukul Bayu. Ramon pun begitu shok lagi saat lihat Galih datang kesana membawa teman-temannya.
"SUNGGUH KETERLALUAN LO RAM!" Ucap Galih begitu marah saat melihat keadaan Bayu yang ada dibelakangnya begitu naas.
"Itu urusan gue, bukan urusan lo." Sanggah Ramon "......gue mau melakukan apapun terhadap cowok culun tak tau diri seperti dia, itu tidak ada sangkut pautannya sama lo!"
"Kalau elo bilang begitu, elo sudah salah besar." Elakan Galih "Karena Bayu adalah sahabat gue sekaligus pacar dari sahabatnya pacar gue. Apapun yang terjadi sama Bayu itu sudah menjadi urusan gue?" Sangkalnya.
"Gal! Elo nggak bisa begitu sama gue?" Sangkal Ramon "Gal! Selama ini kita tak pernah berselisih walaupun kita bermusuhan. Dan bukannya elo setuju jikalau Rahma jadian sama gue?"
"Kata siapa?" Elakan Galih "Gue bilang begitu karena gue berharap elo akan sadar." Ujarnya "Menurut gue Rahma lebih cocok sama Bayu dibandingkan sama lo!"
"Jadi itu-lah kebusukan hati lo Gal." Ucap Ramon sambil tertawa "Semua orang benar-benar tidak bisa gue percaya!" Lanjutnya sambil menatap Bayu penuh kedengkian dan dia menyalah-kan Bayu untuk segalanya, "Minggir lo. Kalau elo tidak mau berurusan sama gue dan elo tidak bisa menghalagi gue untuk membully cowok dibelakang lo!" Usiran sekaligus larangannya begitu agresif.
"Gue nggak akan minggir. Gue akan membela Bayu karena dia sahabat gue." Tolakan Galih begitu datar.
Ramonpun makin jengkel dan marah terhadap Galih. Diapun mengayunkan tangannya yang dikepal untuk menyerang Galih, "Kurang ajar!" Ucap Ramon penuh emosi.
Galihpun bisa menghindar dengan cara menahan tangan yang akan menghajarnya. Diapun mengepal tangannya diayunkan langsung diarahkan pada bagian perutnya Ramon.
"Au......" Ramon merasakan sakit atas pukulan itu, membuatnya membalas perlakuan Galih terhadapnya.
Teman Ramonpun hendak menolong, tetapi tertahan oleh temannya Galih. Terjadi-lah perkelahian antara genk motor sama anak sekolah, sedangkan Bayu yang terluka dibawa oleh Andre dan Doni ketempat amanya.
Dalam perkelahian itu Ramon kalah oleh Galih sampai tubuhnya terpelanting ketembok sebuah bangunan kosong dan dirinya tidak bisa melawan Galih lagi.
"MUNDUR SEMUANYAAAAAA!" Teriakkan Ramon memberi komando sambil merasakan sakit atas pukulan Galih. "Hei Galih. Awas pembalasan gue?" Pesannya sambil berlari dari tempat itu diikuti genk motornya.
"Bayu!" Ucap Galih teringat pada cowok yang ditolongnya sambil menampakan kecemasan, saat dirinya melihat kepergian Ramon beserta genk motornya. Diapun terperanjak untuk mencari Bayu.
"Bay. Sorry gue terlambat menolong lo!" Ucap Galih merasa bersalah terhadap Bayu.
"Gal. elo jangan merasa bersalah seperti itu sama gue. Malahan gue harusnya mengucapkan makasih, sebab elo tlah menolong gue," Sangkal Bayu bicaranya masih menahan sakit bekas dianiaya oleh Ramon dan genk motornya. "Oyah. dari siapa kalian tau, kalau aku diintai oleh Ramon?" Tanyanya jadi heran.
"Dari ketiga sahabat lo. Mereka mengjumpai gue dan meninta tolong sama gue untuk menyelamatkan lo dari Ramon dan genk motornya!"
"Radit, Angga dan Dimas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAKU untuk ADIKKU (END)
Teen FictionRahma yang baru jadian sama Bayu pun harus menjalani hubungan jarak jauh. Bayu pergi ke Korea untuk belajar dan mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi bersama Superband-nya. Sepeninggalan Bayu, kehidupan Rahma sedikit berubah. Ibunya menikah la...