SADARNYA EVA

236 12 0
                                    

Keesokan harinya¤¤¤¤

"Jadi di sini Ma, Rahma di rawat?"
Tanya Eva sambil melirik bangunan rumah sakit begitu dirinya turun dari dalam mobil.

"Iya!" Jawab Bu Ratna baru menutup pintu mobil. "Ayo, sayang!" Ajakannya sambil melangkahkan kakinya memasuki gedung rumah sakit.

"Iya Ma!"

Eva langsung menyusul Bu Ratna yang lebih dulu masuk ke dalam setelah dirinya menghela napasnya dengan kasar. Keduanya menelusuri koridor rumah sakit menuju ruangan dimana Rahma di rawat.

"Eh sayang, Kamu duluan ke ruangan adikmu ya. Mama mau menemui dokter dulu?" Pendapat Bu Ratna sambil berhenti melangkah membuat Eva mau tidak mau ikut berhenti juga.

"Baik Ma, Emm... di ruangan mana adikku di rawat?" Tanya Eva menurut.

"Ruangan 708!"

Dari sana mereka harus berpisah, karena berbeda jalur. Bu Ratna pergi ke ruangan dokter Andre sedangkan Eva ke ruangannya Rahma.

Tiba-tiba ditengah perjalanan Eva menuju ruangan Rahma, ia berjumpa sama musuh bubuyutannya yang tidak pernah dapat dikalahkannya. Keduanya saling berhadapan satu sama lainnya.

"Kenapa sih gue harus bertemu sama dia?" Bisikan hatinya Eva merasa cemas sama pertemuan mereka lagi.

Gadis itu tersenyum menyeringai melihat Eva dengan perutnya yang buncit. "Kali ini elo sedang beruntung, karena gue sedang malas berurusan sama lo!" Ujar orang itu yang ternyata Putri lah orangnya.

Putri langsung berlalu pergi meninggalkan Eva dengan begitu saja. Sepertinya sedang buru-buru.

"Tumben dia tidak mengejek ataupun menghina gue seperti biasanya. Padahal dia tau kalau gue sedang hamil?" Pikir Eva mengerutkan dahinya sambil melihat kepegian Putri yang buru-buru seperti orang yang sedang kebelet.

"Sayang?" Sapaan Bu Ratna telah berada disampingnya.

Eva melirik orang yang sudah menyapanya itu. "Mama!" Panggil Eva.

"Sedang apa? Lho kok belum sampai di ruangan Rahma?" Tanya Bu Ratna sempat heran.

"Berusan aku berjumpa sama teman Ma..."

"Lalu sekarang dia ada dimana? Kok nggak ada?" Tanya Bu Ratna sempat celingukan.

"Sudah pergi Ma."

"Ohh, ya udah. Kita lanjutkan lagi perjalanan kita menuju ruangan Rahma."

"Ayo!"

Mereka kembali melanjutkan perjalamannya secara berbarengan menuju ruangan dimana Rahma dirawat.

Selang beberapa menit kemudian¤¤¤¤

"Selamat pagi sayang?" Sapaan Bu Ratna memasuki ruangan Rahma.

"Mama!" Panggil Rahma yang sedang berbaring melihat ibunya dibalik pintu.

"Mama membawa seseorang untukmu?" Kasih tahu Bu Ratna dengan sengaja membuat Rahma penasaran.

"Siapa Ma?"

Bu Ratna pun membuka pintu itu lebar-lebar. "Sayang ayo masuk?" Suruh Bu Ratna sambil menatap pintu.

"Eva!" Panggil Rahma begitu schok atas kehadiran Eva yang datang ke ruangannya, saat Eva menampakkan diri di depan pintu yang terbuka.

"Iya sayang, dia ingin menjengukmu," Kasih tahu Bu Ratna sambil membawa Eva masuk ke dalam. "O ya, Mama mau pergi keluar dulu ya, kalian bisa mengobrol." Ucapnya langsung meninggalkan keduanya setelah berpamitan. Beliau sengaja pergi keluar, semata-mata untuk memberikan kesempatan bagi Eva berbicara kepada adiknya.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang