SANG IDOLA

310 10 0
                                    

Empat puluh hari kemudian¤¤¤¤

"Sudah empat puluh hari Rahma meninggal" Bisikan Pricilla sambil duduk di pinggir kolam sebuah taman saat dirinya termenung. Kedua netra gadis itu mulai berkaca-kaca. "Apakah ini yang dirasakan Rahma saat kehilangan Ayahnya?" Pikirnya.

Pricilla mendongakkan kepalanya melihat ke langit yang biru terlihat cerah dengan awannya seputih salju.

"RAH!!! GUE KANGEN SAMA LO. Hiks... hiks... hiks..." teriakan Pricilla sambil menangis. "RAH, ELO ADA DISINI NGGAK SIH. ELO DENGAR GUE NGGAK SIH!!!" Imbuhnya sambil memanggil Rahma. "Gue merindukan lo. Gue ingin elo ada disini. Bagi gue elo adalah sahabat terbaik gue dan tak ada yang bisa menggantikan lo dihati gue hiks... hiks... hiks..." Pricilla kembali menangis untuk kesekian kalinya karena dia belum bisa mengiklaskan kepergian Rahma.

"Sayang!" Panggil Galih telah berdiri dihadapannya sambil mengatur napasnya yang kehabisan. "Ternyata kamu ada disini dari tadi aku cariin," ujarnya setelah berhasil mengatur napasnya.

"Emangnya ada apa?" Tanya Pricilla memutar kepalanya melirik Galih setelah menghapus air mata yang telah membasahi pipinya.

"Kamu lupa ya?" Galih berbalik bertanya sambil duduk di samping pacarnya.

Lupa apaan?" Tanya Pricilla mencoba mengingatnya.

Galih pun menggelengkan kepalanya. "Uh sayang, Rahma juga tidak begitu amat kali," protesan Galih menjadi kesal. Pemuda itu mendekatkan bibirnya di depan daun telinga milik Pricilla."Hari ini kan Bayu dan Superbandnya kan akan pulang!" Kasih tahunya sambil berbisik ketelinganya Pricilla agar tidak ada yang mendengar berita itu.

Bayu ingin merahasiakan kepulangan Superband ke Indonesia. Sebab Bayu bersama Superbandnya akan balik lagi ke Korea, karena mereka belum lulus. Dia ke Indonesia semata-mata untuk Rahma.

"Astagrifullah. Aku lupa!" Ucap Pricilla sempat terkejut.

"Pasti karena hatimu masih berduka atas kepergian Rahma ya kan, makanya kamu menjadi kurang semagat melakukan aktivitas?" Tebakan Galih, "Buktinya, kamu sudah menangis lagi ya?" Tebakannya mengerti apa yang dirasakan Pricilla, makanya barusan dia tidak bertanya.

"Iya sih."

"Udah yuk, kita jemput Superband di bandara. Pasti mereka tlah sampai." Ajakan Galih sambil terperanjak dan tidak mau menambah luka dihati pacarnya.

Galih pun merentangkan tangannya kehadapan Pricilla. Pricilla sempat termenung sesaat, yang akhirnya menyambut tangan pacarnya, dengan menaruh tangannya di atas telapak tangan Galih. Digenggamlah tangan Pricilla sambil ditarik dengan lembut penuh cinta membuat Pricilla berdiri.

Mereka langsung pergi dari tempat itu menuju bandara untuk mengjemput Bayu beserta Superbandnya yang pulang.

####

Bayu beserta Superbandnya telah berada di bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka berjalan sambil membawa koper masing-masing. Dari tadi pekerjaan Bayu celingukan seperti orang yang sedang mencari seseorang.

"BAY!!!"

Panggil seseorang begitu menaung ditelinganya membuat Bayu refleks menghentikan melangkahnya langsung mencari sumber datangnya suara itu.

Bayu merasa senang begitu dirinya menemukan orang itu. Tak lain mereka adalah Galih dan Pricilla yang sedang menghampirinya.

"Makasih ya kalian sudah mau datang menjemputku." Seru Bayu begitu keduanya sampai dihadapannya. Dia pun langsung memeluk Galih untuk melepaskan kerinduannya.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang