JADIAN

47 8 0
                                    

Selang beberapa minggu kemudian¤¤¤¤

Semenjak kejadian di Cafe itu, Superband menjadi terkenal. Tetapi bukan sebagai artis, melainkan dikalangan sekolah mereka, membuat ke eksis-an Ramon sebagai cowok cool berkurang disebabkan oleh Bayu yang menjadi idola hampir semua wanita.

ARRRGGGHHH

Teriakan Ramon penuh amarah ketika dirinya berada di dalam kelasnya yang sepi tanpa penghuni, karena mereka semua sedang memamfaatkan waktu istirahat ke kantin dan tempat lain, kecuali kedua temannya yang setia.

"Gue nggak rela jika gue harus kalah nge-hitz sama cowok culun seperti dia." Ocehan Ramon marah-marah nggak jelas.

"Udahlah Bos, jangan marah-marah melulu. Bagi kami, bos masih keren di sekolah dan tidak ada yang bisa menandingi Bos Ramon?" Sela Topan sudah bosan mendengarkan ocehan serta kemarahan Ramon.

"Gue nggak akan pernah membiarkan cowok cupu itu menyamai gue, apalagi sampai merebut Rahma dari gue." Ambisi Ramon. Matanya tajam seperti seekor elang yang akan menerkan mangsanya. Yang ditunjukannya ke Bayu. "Dan gue akan memperlihatkan kepada semuanya siapa gue yang sebenarnya." Tambahnya mengepalkan tangan kanan lalu ditonjokkan ketangan kirinya.

Setelah itu, Ramon pun keluar dari dalam kelas untuk memamfaatkan waktu istirahatnya, diikuti sama kedua sahabatnya.

####

"Gue cariin ternyata elo ada disini,"

Sontak Rahma mendongakkan kepalanya menoleh ke arah sumber suara. Di sampingnya berdiri gadis blasteran Arab-Indonesia. Gadis pacarnya Galih sekaligus sahabatnya.

"Emangnya ada apa?" Tanya Rahma setelah menelan separuh basonya setelah melirik Pricilla.

"Gue mau minta maaf sama lo!"

Rahma mengernyit bingung. "Minta maaf untuk apa?" Tanya Rahma sambil berpikir. Apa yang sudah diperbuat Pricilla kepadanya. "Aku rasa kamu tidak punya salah apapun kepadaku?" Elakannya.

"Minta maaf karena gue pernah bilang, jika elo tidak cocok sama Bayu. Malahan gue pernah bilang kalau elo sakit karena elo mencintai Bayu!" Kasih tahu Pricilla sambil duduk di sebelah Rahma.

"Ohh soal itu!" Rahma mengangguk-anggukkan kepalanya. "Tenanglah Pric, aku sudah memaafkanmu kok," selanya sambil makan kuah basonya.

"Rah!"

"Hmm..."

"Menurut gue elo tuh cocok sama Bayu jika emang benar elo mencintainya?" Dukungan Pricilla pada akhirnya, meski ada rasa malu karena ucapannya dulu ke Rahma. "Apalagi gue perhatikan Bayu juga mencintai lo," kasih tahunya.

Ucapan Pricilla membuat kedua mata Rahma langsung melebar. Rahma benar-benar schok dan tidak mau langsung percaya sama apa yang dikatakan Pricilla barusan.

Sontak Rahma memutar kepalanya menoleh ke Pricilla. "Bayu menyukaiku?" Tanya Rahma ingin memastikan.

"Emangnya elo nggak sadar?"

"Sadar apaan?" Tanya Rahma tidak mengerti.

"Rah Rah Rah." Sahut Pricilla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya atas ketidak pekaan sahabatnya itu.

"Apaan sih?" Tanya Rahma makin bingung sama ucapan sahabatnya itu. Rahma merasa risih sama sikap Pricilla. "Lagian, mungkin Bayu tidak akan jatuh cinta dulu setelah hubungannya sama Chira tandas," kasih tahunya.

"Chira?" Guman Pricilla sambil mengerutkan keningnya karena tidak mengerti.

"Mantan pacarnya yang di sekolahnya dulu!"

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang