Krining... krining... krining...
Suara jam alarm dikamarnya Rahma berbunyi tepat pada pkl 04.00 WIB. Membuat Rahma terbangun dari tidurnya, sebab terganggu sama suara bunyi alarm yang mendering.
"Argh, masih ngantuk nih..." celotehan Rahma sambil mengambil jam alarm yang berada di atas nakas yang berada di samping ranjangnya langsung dimatikan, setelah itu disimpan kembali ketempatnya.
Rahma menarik tubuhnya yang terbaring menyender kepinggir ranjang. Ia mengerjap-gerjapkan matanya yang enggan terbuka.
Dia tidak sengaja melirik ponselnya yang berada didekat jam alarm. Rahma mengambil benda pipihnya langsung membuka aplikasi galeri pas photo. Di photo itu tampak dirinya bersama Bayu yang berpose sama badut. Ia mengangkat kedua sudut bibirnya tersenyum lebar dikala dirinya mengingat kejadian malam itu.
"Bay, bersamamu aku merasa damai?" Guman Rahma di dalam hati sambil menerawang jauh memikirkan Bayu.
Dia pun menyimpan ponselnya kembali lalu turun dari atas ranjang langsung pergi kekamar mandi sambil membawa handuk.
Selang beberapa jam kemudian¤¤¤¤
"Selamat pagi, Ma?" Sapaan Rahma yang baru datang ke ruang makan langsung menghampiri Bu Ratna yang sedang sibuk.
"Pagi juga sayang!" Balas Bu Ratna dengan kesibukannya.
"Ada yang perlu aku bantu, Ma?" Tawaran Rahma.
"Tidak perlu, Rah. sebentar lagi juga selesai. Kamu duduk dan sarapan, nanti telat ke sekolah?" Tolakan Bu Ratna sambil menyuruh.
"Tapi sarapannya bareng Mama ya?"
"Iya!"
Rahma pun menurut dia pun duduk yang manis dikursinya disusul sama Bu Ratna. Mereka berduapun sarapan pagi bersama sebelum pergi dan melakukan sebuah aktivitas.
####
Selang beberapa puluh menit kemudian¤¤¤¤
Para pelajar telah berada dilingkungan sekolah maupun diperjalanan. Bayu yang sedang menggowes sepedanya memasuki gerbang sekolah, melaju menuju parkiran. Dia pun turun dari jok sepeda yang sudah di standar-kan langsung pergi ke dalam bangunan sekolah dengan gaya culunnya.
Selang beberapa menit kemudian, datanglah Ramon cs yang baru sampai di parkiran. Dia pun turun dari dalam mobil BMWnya diikuti oleh kedua temannya dengan menampakkan keangkuhan.
"Ram, bukannya sepeda itu milik cowok culun yang ingin bersaing dengan lo untuk mendapatkan cintanya Rahma?" Kasih tahu Josua saat pemuda itu tidak sengaja melirik sepedanya Bayu.
Sontak Ramon mengikuti intruksi temannya dengan melirik sepeda itu. Ia langsung mendekati sepeda yang dimaksud oleh Josua. Di sidik-sidiknya sepeda itu sembari termenung membuatnya mempunyai rencana jahat terhadap Bayu.
"Seharusnya sepeda ini tidak pantas berada disini," ucap Ramon sambil berpikir. Tindakan apa yang akan dia lakukan kepada sepeda milik Bayu. Dia pun melirik tong sampah yang besar berada disamping pos Satpam membuatnya punya ide brilian. "Hei kalian berdua, pindahkan rongsokan ini ketempat semestinya." Suruhnya sambil melirik kedua temannya yang berada disamping kiri dan kanannya silih bergantian.
Josua mengernyit bingung. "Ketempat semestinya?" Tanya Josua sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak ngatal. "Dimana itu, Bos Ram?" Tanyanya sambil melirik Ramon.
Tanpa segan-segan, Ramon melayangkan pukulan ke kepala Josua begitu keras membuat sang empunya merintih kesakitan. "Dasar bodoh!" Geram Ramon begitu marahnya. "Ya di tong sampahlah!" Kasih tahunya sambil membentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAKU untuk ADIKKU (END)
Teen FictionRahma yang baru jadian sama Bayu pun harus menjalani hubungan jarak jauh. Bayu pergi ke Korea untuk belajar dan mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi bersama Superband-nya. Sepeninggalan Bayu, kehidupan Rahma sedikit berubah. Ibunya menikah la...