"MBOK!!!"
Panggil Bu Ratna ketika ia melihat si Mbok yang sedang berada di dekat meja makan.
"Iya Nya?" Sahut si Mbok yang sedang mengelap meja makan sambil melirik majikannya yang hendak menaiki anak tangga.
"Siapkan makanan untuk Rahma. Saya mau ke rumah sakit," suruhnya begitu si Mbok menghampinya.
"Baik Nya, akan saya siapkan!" Jawaban si Mbok sambil bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Rahma.
"Mama mau ke rumah sakit lagi?" Tanya Eva hendak menuruni anak tangga.
Bu Ratna memutar kepalanya melirik Eva yang berada di ujung tangga. "Iya, sebelum pergi ke kantor apa salahnya Mama menengok adikmu dulu. Kasihan dia sendirian disana tanpa ada yang menemani!" Kasih tahu Ratna. "Kamu mau ikut?" Tawarannya.
Eva tidak langsung menjawab. Dia sempat termenung memikirkan rasa bersalahnya terhadap Rahma begitu besar membuatnya merasa takut bila dirinya tidak dimaafkan oleh Rahma lagi.
"Ah, lain kali aja ya Ma!" Tolakan Eva dengan lembut.
"Kenapa, ini kesempatanmu bisa bertemu sama adikmu lho. Apalagi kalian berdua sudah berbulan-bulan tidak saling berjumpa," kata Bu Ratna mengingatkan.
"Aku takut Rahma membenciku, Ma. Aku takut dia tidak akan bisa memaafkan semua kesalahanku kepadanya?"
"Insyaallah tidak akan Va karena Rahma bukan orang pendendam!"
"Lain kali aja ya Ma, setelah aku siap menemuinya lagi?"
"Ya udah, jaga dirimu baik-baik di rumah ya. Jika terjadi sesuatu cepat-lah hubungi Mama."
"Baik Ma!"
Bu Ratna pun pergi menuju kamarnya Rahma untuk mengambil kotak itu. Setelah ditemukan dibawanya keluar untuk diberikan kepada pemiliknya.
####
Selang beberapa menit kemudian¤¤¤¤
"Mama!" Panggil Rahma yang sedang berbaring di atas brangkar melihat Bu Ratna membuka pintu dan masuk ke dalam. "Mama kemari?" Tanyanya merasa heran.
"Emangnya kenapa bila Mama kemari?" Bu Ratna balik bertanya begitu sampai disamping anaknya yang terbaring.
"Seharusnya Mama pergi ke kantor!"
"Iya, Mama akan pergi ke kantor setelah menjengukmu sayang!" Alasan Bu Ratna sambil menggoda anaknya. "O ya sayang, apa ini kotak yang kamu maksud?" Tanyanya sambil menaruh kotak itu di atas brankar samping Rahma.
Rahma pun melirik kotak yang dibawa oleh ibunya. "Iya Ma, ini kotaknya!" Jawaban Rahma berbinar-binar sambil mengambil kotak itu, lalu ditaruhnya di atas paha.
Rahma mengulas-ulas kotak itu dengan perasaan bahagia. Begitu dibukanya, di dalamnya terdapat album photo mereka dan barang-barang pemberian Bayu kepadanya seperti; bunga mawar, bola basket, jepit rambut, serta boneka tedy bear berukuran kecil yang di titipkan oleh Bayu saat dia berangkat ke Korea.
Boneka itu lah yang diambilnya langsung ditapapnya tanpa berkedit. Pikirannya pun langsung melayang.
"Ra!" Panggil Bayu membuat Rahma melirik pacarnya yang ada dihadapannya.
"Iya?"
"O ya," ucap Bayu terhenti, diapun mengambil sebuah boneka ukuran kecil di dalam saku baju lalu disodorkan kehadapan pacarnya. "Ini untukmu Rah. Namanya Tedy dia akan menemanimu dikala kamu sendirian atau ingat sama aku. Dan aku minta jagalah slalu Tedy untukku selama aku di Korea." Pesannya sambil menjelaskan tujuan Bayu memberikan boneka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAKU untuk ADIKKU (END)
Novela JuvenilRahma yang baru jadian sama Bayu pun harus menjalani hubungan jarak jauh. Bayu pergi ke Korea untuk belajar dan mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi bersama Superband-nya. Sepeninggalan Bayu, kehidupan Rahma sedikit berubah. Ibunya menikah la...