01 - Toko Buku

3.4K 131 6
                                    


Alea berdiri di rak buku yang menjajarkan berbagai novel di sebuah toko buku ternama di salah satu Mall Jakarta, dengan novel yang terbuka di tangannya Alea membaca sekilas novel itu dengan headset yang menempel di kedua kupingnya.

"Ehm, mbak"

Seorang cowok dengan tinggi badan 187 cm, beralis tebal dengan sepasang mata yang tegas, hidung mancung, dan dua lesung pipi menghiasi wajahnya yang putih bersih tanpa cela tengah berdiri di samping Alea. Sadar ucapannya tidak digubris, Raka pun kembali berdeham. Kali ini lebih kencang dari sebelumnya.

"EHM!"

Alea masih bergeming menikmati dunianya sendiri.

"Gila nih cewek, dikodein cogan malah gak peka-peka!" Gumam Raka. Ia pun melepas salah satu headset dari kuping Alea. Refleks Alea menoleh.

"Mbak, kalo dengerin musik itu jangan sampai mentok volumenya. Saya sampai bisa dengar lagu korea-koreaan yang lagi mbak puter"

Alea menatap datar cowok itu sebelum memasangkan kembali headset yang sempat dilepas oleh cowok asing di sebelahnya tadi, tak lupa ia pun mengecilkan volume aplikasi musiknya dan kembali membaca novel yang sudah lama ia incar.

"Etdah, dia begitu lagi" Gumam Raka.

"Woy, Mbak! Udah selesai belum bacanya? Sampelnya kan cuma satu, saya juga mau baca nih. Jangan egois dong, mbak! Saya udah nungguin mbak selesai baca dari tadi" Raka protes pada Alea yang masih dengan santainya membaca novel incarannya. Beberapa detik berikutnya, Alea menaruh novel berjudul Senior dengan penulis Katakokoh itu di rak dan melangkah mencari novel menarik lainnya yang ia incar sejak saat pertama kali ia baca versi kotornya di wattpad. Tentu hal itu membuat Raka tersenyum melihat novel incarannya bisa ia baca sepenuhnya di sana.

Sudah sekitar satu jam Alea mencari novel-novel incarannya dan membaca beberapa sinopsis di sampul belakang novel yang tidak ada di wattpad. Dua setengah jam Alea berkutat dengan novel di toko buku ini dan ia menemukan 3 novel menarik yang harus ia beli. Alea pun berjalan ke salah satu rak yang ia singgahi sebelumnya dengan membawa dua novel di tangannya. Cowok itu masih di sini rupanya, batin Alea. Alea melirik beberapa cewek yang diam-diam mengambil foto dan saling berbisik-bisik di sekitar cowok itu.

Alea mengulurkan tangannya mengambil novel bertuliskan Senior di bagian sampulnya yang masih tersegel plastik, kemudian menimbang-nimbang. Kira-kira mana yang harus ia beli karena dari tiga novel, hanya dua novel yang bisa ia beli. Setelah dihitung-hitung uangnya hanya cukup membeli dua novel saja, sedangkan sisanya akan ia belikan makanan untuk keluarganya di rumah.

"Kenapa, mbak? Bingung ya mau beli yang mana?" Ucap cowok itu tanpa melepaskan pandangannya dari novel yang sedang ia baca.

Cowok ini, baca satu novel lebih dari satu jam dengan headphone terpasang di kedua sisi kepalanya, tentu saja dengan suara musik yang kencang hingga Alea bisa mendengar musik yang sedang didengar oleh cowok di sampingnya itu. Oh, jangan dengerin musik bervolume full ya katanya? Batin Alea.

Cowok itu menoleh, melihat novel-novel yang ada di genggaman Alea.

"Udahlah mbak, beli aja tiga-tiganya. Itu novel yang bagus-bagus kok, saya juga baca itu di wattpad" Raka melirik lagi novel-novel yang dipegang Alea.

"Ya kecuali yang judulnya Secretly Merried itu sih" Raka melirik nama penulis novel itu. Forgottenglimmer, batinnya. "Oh, novel terjemahan" Lanjutnya saat melihat label 'Phil-fict' di sampulnya.

"Suara saya kedengeran gak?"

Raka menaikan kedua alisnya, bermaksud bertanya. Alea menggerakan satu tangannya di sekitar telinga. Raka yang mengerti maksud Alea pun langsung melepas headphonenya dan melingkarkannya di leher.

Friend For SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang