Di kamarnya. Raka terbaring lemah ditemani bi Inem yang duduk di sampingnya.
"Lea...Alea..." Ucap Raka pelan dengan matanya yang masih tertutup.
"Aduh, ini si aden manggil Alea terus. Alea siapa, den? Aduh, bi Inem gak tahu. Gimana ya?" Bi Inem panik seraya kembali mengompres Raka.
"Maafin...gue..."
Merasa sedih dengan majikan yang sudah ia anggap anak sendiri pun bi Inem mencoba menelepon Mira selaku maminya Raka.
Di sisi lain, malam ini Alea membaringkan dirinya di atas ranjang. Sudah sejak ia dan Raka bertengkar, Alea hanya diam di kamarnya. Berbaring dan diiringi dengan lagu-lagu sendu milik Rossa, seperti sekarang yang sedang ia dengar adalah lagu dengan judul Kepastian. Alea menghembuskan napasnya. Kok gue jadi berasa kayak orang galau gini sih?
Alea pun bangkit, mengganti playlist musiknya dengan lagu-lagu BTS yang energik. Tak lama kemudian Alea pun ikut berjoget saat lagu Fire terdengar di pendengarannya. Di tengah-tengah lagu, Alea mendengar ponselnya terus berbunyi nyaring. Ia pun meraih ponselnya di antara tumpukan bantal.
Si Kambing Bangkotan Berbulu Domba calling...
Alea melempar ponselnya ke ranjang dan kembali melanjutkan dancenya yang kini baru saja berganti lagu menjadi Butterfly, namun dering ponsel Alea terus mengganggunya. Ia pun meraih ponselnya lagi dengan kesal.
"Ada apa sih?! Gak usah telepon gue terus! Ganggu banget tahu gak!"
"Ma-maaf, ini Alea bukan ya?"
Alea terkejut.
"Eh? Iya, saya Alea. Ini siapa ya?"
"Aduh, maaf, non. Ini bi Inem, pembantu rumah tangganya nyonya Mira. Maaf, saya pakai ponselnya den Raka"
"O-oh, begitu. Ada apa ya telepon saya?"
"Anu...itu...den Raka, non..."
Alea mengernyitkan dahinya. "Raka? Raka kenapa, bi?"
"Den Raka sakit, non"
Alea terbelalak. Setahunya Raka tadi baik-baik saja sampai terakhir kali ia bertatap muka dengannya. Alea pun terkekeh.
"Bibi bohong kan? Bibi pasti disuruh Raka buat telepon aku kan?"
"Ya Allah, non. Ini beneran kok, sebentar" tiba-tiba bi Inem mematikan sambungan teleponnya. Namun baru saja Alea menaruh ponselnya di atas nakas, ponselnya kembali bergetar.
Si Kambing Bangkotan Berbulu Domba video call...
Alea menggeser warna hijau pada layar ponselnya. Kemudian muncullah wajah bi Inem yang terlihat panik. Bi Inem pun langsung mengarahkan kamera ponselnya pada Raka yang tengah berbaring. Terlihat di sana Raka tengah meracau tak jelas, bibirnya bergetar, dahinya di tempeli kompresan, dan wajahnya tampak begitu pucat. Oke, Alea mengaku pikirannya telah salah.
"Raka sakit apa, bi?"
"Alergi, tadi udah bi Inem panggilin dokter langganan tapi badannya masih panas dan ngigau terus. Bibi gak tega lihat den Raka manggil-manggil nama non Alea terus, jadi bibi telepon nyonya dan nyonya suruh saya telepon non Alea"
"Emang di sana gak ada orang selain bibi?"
"Gak ada non. Nyonya dan den Vanno belum pulang. Makanya bibi disuruh sama nyonya buat telepon non Alea dan tanya, bisa gak non Alea ke sini temanin den Raka? Bibi gak tega lihatnya non"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend For Secret
Romance"Bikin malu aja!" Gumam Alea yang ternyata sampai terdengar di telinga cowok itu. Siapa pun di dunia ini pasti akan bahagia jika bertemu dengan artis terkenal. Minta selfie, minta berjabat tangan, minta tanda tangan. Yah, minimal stalking atau seke...