Raka mengalihkan pandangannya dari ponsel saat Alea masuk ke dalam kamar.
"Turun gih, makan dulu. Abis itu balik lagi ke atas beresin kamar"
Alea melirik Raka dengan tajam dari cermin meja riasnya.
"Yang punya rumah itu gue, bukan lo"
Raka terkekeh. Alea melirik Raka sekilas.
"Lo udah?"
Raka menaikan kedua alisnya. "Udah apa?"
Alea memutar bola matanya. "Sarapan"
"Udah dari 3 jam yang lalu, makanya jangan suka telat bangun. Gunain waktu pagi lo seenggaknya buat sarapan dan olah raga"
Alea memutar bola matanya. "Kenapa lo gak pulang aja? Kenapa mesti merepotkan diri buat beresin kamar gue?"
"Lo ngusir?"
Alea menggedikkan bahunya. Raka pun menghembuskan napasnya.
"Gue kan anak baik, makanya gue mau beresin kamar lo. Ayo, bilang makasih ke gue"
Alea mendengus. "Mana ada anak baik yang gak pulang ke rumah semalaman?" Gumamnya.
"Tenang aja, gue udah ijin kok, jadi aman" Ucap Raka santai, walaupun ia suara Alea tidak terdengar tetapi ia tahu Alea sedang medumel.
Alea hanya melirik Raka dengan sinis lalu beranjak dari kamarnya. Raka terkekeh, ia merasa menang. Tidak ada yang salah dengan ucapannya, Raka memang sudah memberi kabar tidak pulang ke rumah. Tentu bukan pada maminya, maminya itu bahkan tidak meneleponnya sama sekali. Raka hanya memberi kabar pada adiknya subuh tadi.
"Hatchi!" Raka menggosok-gosok hidungnya yang tampak memerah.
"Kebiasaan dilayanin sama bibi aja udah sok-sokan mau beresin kamar orang" Ucap Alea dalam hati. Sudah sejak tadi Alea melirik Raka setiap kali cowok itu bersin. Kini matanya pun menatap tajam Raka seraya menyapu sisa-sisa debu di lantai yang akan dipel setelah Raka selesai membersihkan rak buku.
Raka hanya menyengir seraya menata buku-buku Alea ke rak saat matanya menangkap tatapan tajam Alea. Sudah sekitar satu setengah jam mereka membersihkan kamar Alea. Semua rak dan lemari sudah mereka bongkar untuk dibersihkan. Bahkan kasur Alea pun sempat Raka angkat untuk dibersihkan lantainya oleh Alea. Kamar itu pun kini sudah tampak lebih bersih dari sebelumnya.
"Hatchi!"
Alea melirik Raka yang sedang mendongakkan kepalanya seraya menutup mata. Kemudian Raka kembali menyapu sisi rak yang berisikan boneka dan pajangan lainnya dengan kemoceng.
"Hatchi! Hatchi!"
Alea pun jengah. Ia menghampiri Raka yang tengah melangkah ke balkon dan langsung merebut kemoceng yang dipegang cowok itu.
"Makanya, kalau gak biasa bersih-bersih tuh gak usah sok-sokan mau bersihin kamar orang! Udah sana duduk aja di sini! Gue bisa selesaiin ini sendiri" Alea melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Tapi Lea–"
"Diam!" Ucap Alea tanpa membalikkan tubuhnya.
Raka menghirup udara sebanyak-banyaknya. Memegang dadanya yang terasa sesak. Setelah dirasa mendingan, ia kembali ke dalam kamar dan merebut kemoceng dari tangan Alea. Ia pun kembali melanjutkan kegiatannya, menyingkirkan debu di rak.
Alea menatap tajam Raka. "Nurut gak?"
"Enggak. Kan gue yang ngajak lo bersih-bersih, masa iya gue malah duduk-duduk santai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend For Secret
Romance"Bikin malu aja!" Gumam Alea yang ternyata sampai terdengar di telinga cowok itu. Siapa pun di dunia ini pasti akan bahagia jika bertemu dengan artis terkenal. Minta selfie, minta berjabat tangan, minta tanda tangan. Yah, minimal stalking atau seke...