~Selamat membaca~
Raka memandang wajah Alea yang tampak pucat. Gadis itu duduk diam dengan tangan menggenggam sebotol air mineral yang isinya tersisa setengah.
Raka menjawil dagu Alea. "Diam aja neng" Raka tersenyum jahil.
Alea bergeming. Ekspresi wajahnya masih terlihat begitu kesal sejak beberapa menit yang lalu.
"Neng"
Alea masih diam.
"Neng"
Alea tetap kukuh mendiamkan Raka.
"Neng...neng nong neng~ neng neng nong neng neng nong neng~"
Bibir Alea berkedut menahan tawa saat mendengar Raka mengubah panggilannya menjadi lagu TRIAD yang berjudul Neng Neng Nong Neng. Raka pun tersenyum.
"Iyaaa, gak lagi-lagi deh maksa lo buat naik wahana yang gue mau. Maafin ya? Maafin dong! Udah diajakin main sama cogan harusnya seneng, bukannya cemberut sambil nyipit-nyipitin matanya kayak begitu"
Alea masih diam. Menggigit pipi dalamnya.
"Hey" Raka menarik sisi rambut Alea yang tidak terbawa ikatan kuncir cepolnya.
"Diam deh!" Alea menatap Raka sinis.
"Ya bales dong omongan gue, jangan diam aja kayak gitu. Ntar kalau kesambet gue gak bakal mau bantu loh ya, gue bakal pura-pura gak kenal sama lo. Biarin aja ntar lo gue tinggal!" Ancamnya.
"Ya udah sana pulang! Repot amat!"
Raka diam menatap Alea. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, ia hanya ingin menatap gadis yang wajahnya sudah tidak sepucat tadi.
Alea menghembuskan napasnya. "Gue itu gak bisa kalau naik wahana yang terlalu ekstrim macam Tornado dan Hysteria itu. Roller Coaster yang relnya tinggi panjang gitu juga gue gak suka"
"Iya, maaf gue udah maksa lo naik Tornado dan Hysteria. Gue pikir kalau lo naiknya bareng gue lo gak bakalan takut"
Alea melirik Raka. "Kenapa gitu?"
"Kan naiknya sambil pegangan tangan" Raka tersenyum seraya menaik turunkan alisnya.
Alea mendengus. "Gak ada ngaruhnya pisan (Gak ada ngaruhnya banget)"
Raka terdiam sejenak memandangi Alea.
"Beli es krim yuk!"
Alea melirik Raka.
"Gue yang traktir deh" Raka menarik turunkan alisnya.
Alea menghembuskan napasnya. "Gue tunggu sini aja, masih lemes"
"Jangan dong, gue tuntun deh. Yuk!" Raka bangkit dari duduknya dan menyodorkan kedua tangannya ke hadapan Alea.
"Bawa sini aja sih! Anggap aja lo nebus kesalahan"
"Justru gue mau nebus kesalahan, makanya gue ajak lo pindah dari sini. Bukannya apa-apa, Lea, gue ngeri lo kesambet! Beneran deh"
"Ngaco lo ah"
"Makanya ayo dong, Lea! Bete nanti kalau kita diam di sini terus. Move on gitu loh kalau kata anak jaman sekarang tuh"
Alea mendengus. "Emangnya lo masih muda?" Alea mengalah, ia meraih tangan Raka yang menariknya untuk berdiri lalu menuntunnya berjalan. Raka benar, jika mereka diam saja di sini akan banyak membuang waktu, sedangkan saat ini waktu sudah hampir sore dan Alea belum menaiki wahana favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend For Secret
Romance"Bikin malu aja!" Gumam Alea yang ternyata sampai terdengar di telinga cowok itu. Siapa pun di dunia ini pasti akan bahagia jika bertemu dengan artis terkenal. Minta selfie, minta berjabat tangan, minta tanda tangan. Yah, minimal stalking atau seke...