39% Dari Hati untuk Hati ✔️

2.6K 111 10
                                    

Tyara mengatur detak jantungnya, ia menarik napas sedalam-dalamnya lalu menghembuskannya perlahan.

"Ok, tenang Ra, tenang." ucapnya sambil memandang kenop pintu rooftop.

Perlahan tangan kanannya memegang kenop pintu lalu menurunkan ke bawah. Detak jantungnya semakin berdetak tak karuan saat bola matanya melihat sesosok pria itu, pria yang memintanya untuk ke rooftop.

Saat sudah tepat di belakang pria yang sedang berdiri memunggunginya. Gadis itu semakin gusar. Entah kenapa kini perasaannya terhadap pria itu sedikit memudar.

"Ternyata kamu ke sini juga. Tau gak kalo nunggu itu menyebalkan?" ucap pria itu tanpa membalikkan badannya.

Tyara hanya tertunduk tak tahu apa yang harus ia katakan. Dan sedikit terkejut saat Kevin memanggil dengan 'kamu' yang menurutnya sangat formal untuk mereka.

"Apalagi menunggu jawaban kepastian dari seseorang yang mungkin perasaannya sudah memudar atau bahkan sudah tak ada tersisa sedikit pun."

Tyara menggigit bibir bawahnya.

Kevin pun membalikkan tubuhnya. Ia tersenyum tipis melihat gadis di hadapannya sebenarnya ia tak rela dengan keputusannya.

"Hai Tyara!" Kevin memegang pundak kiri gadis pujaannya.

Tyara perlahan mendongakkan kepalanya. "Mata kakak kenapa?"

"Haduh, emangnya sebengkak apa sih sampai-sampai kamu tahu mata bengkak ini? Hahaha." Kevin tertawa hambar.

"Kak-"

"Tyara. Apa kamu udah pikirin jawaban dari pernyataan perasaan aku waktu itu?"

"Sebenarnya ...." Tyara menatap garis wajah Kevin yang sedang menanti jawabannya.

Kevin memberikan sebuah undangan yang sejak tadi ia sembunyikan di balik punggungnya.

Tyara menatap undangan itu di situ tertulis nama dua insan yang akan segera ... menikah?

'Kevin Angga Tara dan Kirana Chalondra'

Tyara mendongakkan kepalanya. Kini bola matanya bertemu dengan bola mata sang pria di hadapannya. Tyara mengulurkan tangannya dan tersenyum tulus tapi entah kenapa ada sedikit sakit baginya.

"Selamat, kak."

Kevin perlahan mengangkat tangan kananya untuk membalas jabatan tangan gadis mantan pujaannya . Tak RELA! Untuk yang kini sebenarnya Kevin rasakan.

Sedikit lagi tanganya membalas jabatan tangan gadis itu, tapi bukannya menjabat tangan Tyara, tapi Kevin langsung menarik Tyara ke dalam pelukannya.

Tyara membulatkan matanya.

Kevin memeluk gadis itu erat. "Maaf!" ucapnya lirih, "maaffin aku."

Tyara pun membalas pelukan Kevin. "Kakak gak salah."

Kini air mata mereka saling memburamkan pandangan masing-masing.

Deon, Arga, Alvaro, dan Taufan yang baru saja sampai di rooftop langsung membulatkan matanya kompak.

"Pindah tongkrongan yuk, bro?" Alvaro berusaha membalikkan badan Deon, namun Deon menepisnya.

"Kalian semua kalo mau pindah tempat, pindah aja. Gue mau di sini aja," ucapnya tenang tanpa ada nada marah sedikit pun.

Taufan mengerutkan dahinya. Kok nih anak?

Tanpa pamit Arga sudah meninggalkan sahabatnya dari rooftop. Detik selanjutnya Alvaro menarik Taufan lalu pergi meninggalkan Deon yang masih mematung.

12 (Masa Lalu Dan Masa Depan) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang