Extra Part % Mengobati Rindu ✔️

2.6K 91 5
                                    

Kenapa lo lakuin ini semua? Setelah hati ini harus bertahan merindu dan dengan tega kau membalasnya dengan kalimat sialan itu?

------------

Gadis itu sedang menyeruput green tea nya yang hangat. Gadis sudah tidak sabar ingin bertemu kekasihnya yang sudah tidak ia temuin secara dunia nyata lebih dari 5 tahun.

Pria yang awalnya membuatnya risih akan kehadirannya lalu lambat laun pria itu berhasil membuat hatinya terjebak dalam hati pria itu.

Kedua insan itu harus rela long distance relationship, karena keduanya sama-sama melanjutkan sekolah tingginya di luar negeri. Tyara berkuliah di German sedangkan kekasihnya kuliah di USA.

Gadis itu berulang kali mengecek ponselnya hanya untuk mengetahui pria itu sekarang.

"Udah dua puluh menit gue di sini. Tapi, kenapa Deon belum juga datang? Katanya tepat 20.00 udah harus di cafe. Menyebalkan!"

Bola mata Tyara mengelilingi sekitar cafe. Ia melihat beberapa pasangan yang sedang dinner romantis, ada juga keluarga kecil, bahkan ada pula yang hanya duduk seorang diri seperti dirinya.

Tyara melihat jam warna toska yang melingkar di pergelangan tangannya. Gadis itu menghela napasnya pelan.

"Biasanya juga cowok yang nungguin gini. Deon memang beda dari yang lain."

"Emang! Gue ini cowok limited edition."

Tyara mendongakkan kepalanya. Sebuah senyuman manis yang mengembangkan sempurna terukir di wajahnya. Pria di hadapannya pun juga sama sepertinya tersenyum sangat manis.

Deon lalu menyeret kursi untuk ia duduki.

"Mau pesen makanan banyak lagi nona bawel?"

Ucapan itu berhasil membuat pipi Tyara merah seperti kepiting rebus.

"Hm ... boleh juga tuan songong." Tyara terkekeh.

Mereka sedang memutar memori saat mereka bertemu. Kafe. Awal cerita mereka dimulai.

"Gue kangen."

Entah kenapa kalimat itu membuat detak jantung Tyara berdetak lebih cepat. Padahal kalimat itu sering Deon kirimkan waktu jarak harus memisahkan mereka.

"Kangen Indonesia," sambung Deon membuat Tyara memalingkan wajahnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Cie, yang pingin dikangenin sama cowok tampan."

Deon meraih kedua tangan Tyara. Bola mata Deon berhasil membuat manik mata Tyara terkunci dan menatapnya dalam-dalam.

"Gue lebih kangen sama lo."

Tyara memilin bibirnya. Ingin juga rasanya mengatakan 'aku juga' tapi, entah kenapa susah rasanya mengatakan itu kepada kekasihnya.

"Em, lo gak mau pesen makanan atau minuman?" Tyara menyengir lebar.

Deon memutar bola matanya malas. Pria itu menghembuskan napasnya pasrah.

"Lo gak bisa gitu jawab. 'Aku juga' atau 'gue juga', bahkan balas 'juga' aja udah buat gue seneng."

Tyara membebaskan tangannya yang diraih oleh Deon. Tangan Tyara kini beralih mengacak rambut Deon pelan.

"Ngarep! Wle..."

"Ih, rambut gue jadi acak-acakan."

Tyara tersenyum. Lalu ia mencubit lengan Deon. "Jangan cemberut kayak gadis deh." Tyara terkekeh.

12 (Masa Lalu Dan Masa Depan) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang