Malam itu, adalah malam perayaan "Dies Natalis" universitas yang aku tempati. Saat itu, semua orang benar-benar hectic, dengan kesibukannya masing-masing, karena kita diundang untuk tampil di acara tersebut. Terlihat, para laki-laki di sana berkumpul, kecuali Kak Oka yang malam itu tidak ada.
"Si Oka, bisa-bisanya nikung," ujar Kak Faisal.
"Kenapa emang Si Oka?" tanya Kak Rafa.
"Si Oka dapetin Si Rena."
"Anjir, yang bener Sal?" sahut anak-anak di sana.
Akan aku ceritakan dulu Kak Rena. Kak Rena adalah teman angkatanku, meskipun tingkatan kuliahnya berada di atas, tapi dia masuk organisasi yang sama pada tahun yang sama denganku. Dia terkenal di kalayak para laki-laki, karena memang dia mempunyai faras yang cantik, dan terkenal anggun. Dia adalah bidadari semua orang, makanya dia seringkali diperebutkan para laki-laki.
"Bener, eh!" jawab Kak Faisal. "Malem ini, Si Oka pergi makan sama Si Rena!"
"Anjir, Si Oka bisa aja! Hebat emang, kalo masalah cewek. Jago dia!"
"Si Rena aja bodoh, mau aja sama Si Oka. Udah item, jelek juga. Haha."
Semua orang tertawa.
Aku mendengar semua pembicaraan mereka. Aku hanya diam, karena memang, tak ada hak untuk marah, atau pun merasa cemburu. Karena posisinya, aku bukan siapa-siapa Kak Oka, dan dia juga punya pacar.
Selesai acara, aku melihat Kak Oka, dia menghampiriku.
"Mau ke sekre?"
"Iya," kujawab singkat, karena teringat obrolan anak-anak.
"Bareng!"
"Enggak, aku mau bareng Raka."
"Bareng aku aja!" katanya.
Aku hanya diam, dia mengikutiku. Setelah setengah perjalanan, dia malah pergi menemui temannya. Aku berjalan dengan penuh rasa kesal, atas apa yang dia lakukan.
"Ca, ih ninggalin!" kata Kak Oka.
"Kamunya gak ada."
"Aku tadi ketemu dulu temen."
Aku hanya diam. Aku benar-benar merasa kesal dengannya, aku tak tahu aku cemburu atau apa, yang jelas malam itu, aku kesal!
---
Ah, aku benar-benar lelah dengan segala aktivitas yang aku lakukan selama perkuliahan. Sebenarnya, kuliahku memang tidak terlalu ribet seperti yang lain, namun yang membuat aku merasa semua tak ada habisnya adalah event-event yang ada di organisasi yang aku tempati, tiada habisnya.
"Ca, aku dapetin Rena, tau!" ucap Kak Oka, yang sedang duduk bersamaku.
"Tau."
"Tau dari siapa?"
"Anak-anak pada heboh," ujarku.
"Aku hebat, yah? Bisa dapetin Rena."
"Hmm," jawabku, yang sedang berusaha tak ingin mendengarkan pembicaraannya.
"Malem kemarin, aku makan sama Rena, di KFC," ujarnya.
"Tau."
"Hahaha," dia tertawa.
Aku hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Aku Sayang! (TAMAT)
General FictionUntuk cinta, kita tidak bisa memilih untuk siapa atau kepada siapa kita mencintai. Itulah yang terjadi, saat aku mencintainya. Aku tidak memilihnya untuk menjadi seseorang yang akan aku cintai, tapi rasa itu tiba-tiba saja perlahan menggunung, dan a...