Malam itu, aku tidak berniat untuk makan malam di luar, namun Irfan, seseorang yang tengah dekat denganku mengajakku untuk makan malam. Akhirnya, kuputuskan untuk menemaninya makan. Sudah lama aku memang hanya dekat dengan Kak Oka selama ini, tidak ada yang lain. Namun, setelah berjalannya waktu, aku membuat usahaku sendiri, agar bagaimana caranya aku perlahan harus melepas Kak Oka. Titik. Dan Irfan adalah orang yang dapat membantuku untuk itu, Irfan orangnya. Sebelum berangkat, aku melihat Kak Oka live di Instagram, saat itu ada Kak Vida an Kak Dafa juga di sana, mereka bertiga live di akun Kak Oka.
"Iihh! Ada yang liat! Gita Aprilia," ujar Kak Vida.
Aku tengah di ruang sebelah, dan mendengar suara Kak Vida. Ujarku: "Kak Gita!!"
"Iihh! Gita Aprilia itu pacar kamu?" tanya Kak Vida.
"Iyalah!!' jawab Kak Oka.
Aku langsung menarik napas panjang: "Ca, kamu harus tenang! Ca, memang benar. Kamu harus menerimanya."
Tapi, saat aku mendengar hal itu, sungguh, aku ingin menangis saat itu juga, dan aku menahannya.
"Rey, ayo anterin aku, aku mau pergi!" kataku kepada seorang teman.
Saat hendak menaiki motor, di luar ruangan aku mendengar suara Kak Vida.
"Hai, Gita! Salam kenal! Aku Vida, temennya Oka!" kata Kak Vida. "Eh, Gita! Ini lagu buat kamu dari Oka!" tambahnya.
Kak Oka memang sedang bermain gitar saat itu. Begitu aku mendengar hal itu, hatiku merasa teriris, aku benar-benar ingin menangis. Di perjalanan, aku memukul-mukul punggung Reyhan.
"Gak boleh nangis, Ca. Gak boleh!!" kataku.
"Kamu pengen nangis kenapa?" tanya Reyhan.
Aku menceritakan semuanya.
"Aku jangan nangis! Aku gak boleh nangis!" kataku.
"Iya. Kamu jangan nangis!" kata Reyhan.
Sesampainya di sana, aku bertemu dengan Irfan. Irfan memang selalu tampil keren, entah mengapa meskipun dia lebih muda dariku, dan dia adalah adik tingkatku, tapi dia terlihat lebih dewasa, dan masih cocok denganku, walalupun bisa dikatakan berondong. Semua orang yang dekat denganku, mendukung hubunganku dengan Irfan. Aku pernah membuat story di Instagram dengan Irfan beberapa kali dengannya, pas nonton, sedang berdua di mobil, sedang makan berdua, dan masih banyak lagi. Semua orang terdekatku bilang, Irfan lebih baik dari Kak Oka! Irfan ganteng, keren, tajir, putih, dan lebih sangat cocok denganku daripada Kak Oka, kata mereka. Tapi apa daya, aku belum bisa membuka hati sepenuhnya untuk orang lain, karena Kak Oka.
Sejenak, aku bisa melupakan segala hal tentang Kak Oka, saat tengah bersama Irfan. Irfan memang anak yang baik, dia asyik, dan humoris, itu yang aku suka dari dia. Dia dapat membuatku tertawa. Aku pun membuat story di Instagram dengan Irfan, sambil berharap: "Kak Oka, kamu harus lihat ini! Aku juga bisa bahagia tanpa kamu!"
Setelah selesai makan dan berbincang banyak hal dengannya, aku dan dia pulang. Aku pun sampai di kostan, dan perlahan, kejadian sebelum aku bertemu dengan Irfan mulai berdatangan. Sampai akhirnya, aku memutuskan untuk melihat live Instagram Kak Oka. Sampai pada kesimpulan, Kak Gita melihat video itu tanpa meninggalkan live sampai akhir, Kak Oka terlihat sangat sayang sekali pada Kak Gita.
"Ca, kamu penjahat!! Kamu telah merusak kebahagiaan mereka! Kamu jahat, Ca! Kamu adalah orang paling jahat di dunia ini! Kamu harus sadar!! Kamu harus menjauhi Kak Oka! Kamu gak bisa terus aja kayak gini, Ca! Kamu tau, dan kamu harus sadar!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Aku Sayang! (TAMAT)
General FictionUntuk cinta, kita tidak bisa memilih untuk siapa atau kepada siapa kita mencintai. Itulah yang terjadi, saat aku mencintainya. Aku tidak memilihnya untuk menjadi seseorang yang akan aku cintai, tapi rasa itu tiba-tiba saja perlahan menggunung, dan a...