Egois jika aku mengatakan untuk jangan pergi. Tak ada hak ku memaksamu untuk kembali maupun pergi. Mungkin luka itu akan terasa membekas, luka itu akan terasa begitu dalam.
Dan kuharap, hal itu tidak berlangsung lama.
-After Rain : 10 Years Later
...
"Lo lamar buruan, sebelum diembat orang!"
Malam semakin larut, jalan yang harusnya semakin sepi entah kenapa semakin tampak ramai. Seolah kehidupan kota tdak pernah berhenti hingga 24 jam. Dimana ketika masyarakat siang mulai beristirahat di malam harinya, maka kini sebaliknya. Begitu sibuk, ya begitu banyak kebahagiaan begitu juga kesuraman di saat yang bersamaan.
Dimana seseorang harus bekerja siang malam untuk memenuh kebutuhan keluarga belum lagi bila terjadi suatu konflik di tempat kerja yang tidak dapat membuat seseorang beristirahat dengan nyenyak.
Diam-diam Radin cowok yang tengah mengemudikan kendaraan roda dua itu tersenyum tipis, raut wajah malu tampak terlintas dari ekspresi wajahnya. Sesekali mata bundar itu memerhatikan kotak hitam yang berada di pinggir kaca depan mobilnya.
Jangan ditanya apa isi di kotak itu. Yang pasti barang yang begitu berharga, hal yang paling sakral dan berusaha mungkin seseorang memertahankan hanya terjadi sekali dalam seumur hidupnya.
Cincin? Kedua sudut bibir Radin terangkat senang. Ya, akhirnya setelah pemikiran yang tidak begitu lama dirinya berani untuk menghadapi perasaan gadis itu sekarang, membiarkan seluruh perasaannya terungkapkan kepada gadis itu tanpa ada lagi pertimbangan yang begitu banyak dan gengsi yang tidak tertahankan.
Dirinya menginginkan Rein berada di sampingnya. Dan demi apapun Radin tak ingin gadis itu menyerah mengikuti kata hati dan memilih orang lain sebagai pasangan hidupnya.
Bagaimana pun juga, Radin tidak akan siap.
Radin mengembus napas perlahan, menghentikan mobil begitu lampu lalu lintas menunjukkan warna merahnya. Tak sanggup membayangkan apa yang terjadi di masa depannya yang akan datang tanpa kehadiran gadis itu.
Radin tersenyum menyemangati, meraih kotak cincin itu seraya memasukkannya ke dalam saku jas yang ia kenakan.
Rain a Rein. Seseorang yang ia sayang sedari dulu.
Baru saja ingin menyandarkan punggung di bangku kemudinya. Sontak suara klakson terdengar begitu kuat dari arah belakang. Kendaraan yang begitu besar tampak berjalan tidak tentu arah, begitu cepat, oleng, dan...
Belum sempat Radin menginjak pedal gas. Suara tabrakkan terdengar begitu kuat dari belakang.
Menghantam begitu kencang.
🎧🎧🎧
Cinta itu sederhana sama seperti manusia yang awalnya terlihat begitu sederhana. Hanya saja karena lingkungan, karena permasalaahan yang dihadapinya seseorang mengubahnya menjadi rumit hingga terdengar begitu sulit.
Ya, setidaknya itu menurut Rein.
Rein. Gadis yang baru saja memasuki perusahaan itu kini melangkah, heran. Entahlah, suasana di salam bangunan ini tampak tidak seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER RAIN : 10 YEARS LATER [☑]
General Fiction[SEQUEL BOY UNDER THE RAIN] "Love you no matter what." Rein, gadis penulis novel yang masih saja menaruh hatinya kepada Radin mungkin percaya pada kalimat itu. Masih ada cinta dan ketulusan di dunia ini. Hanya saja begitu berbeda dengan Radin, seaka...