Pagi Senin, pukul 06.30
Aku sampai di sekolah dengan tepat waktu, aku memperhatikan sekelilingku dan mendapati Reva dan Bella sedang berbincang.
"Heiiii.. Bella, Reva ? Kalian sedang membicarakan apa? kelihatan nya serius." ucapku
"Ehhh Hanna, kamu denger kabar gak kalau Daffa udah punya pacar?" ucap Bella dengan wajah penasaran
Tersentak aku terdiam. "Daffa punya pacar?" pikirku, mana mungkin. Yang aku tau Daffa itu terkenal dingin dengan lawan jenis.
Entah kenapa hatiku terasa seperti dicabik-cabik. Padahal aku bukan siapa-siapa dimata Daffa, tapi mengapa rasa nya sakit?"Hana kok kamu bengong?" tegur Reva
"Ha? enggak.. Aku gak tau. Memangnya kenapa kalau Daffa punya pacar?" kataku asal bicara
"Ya enggak kenapa-napa sih.. Cuman ya aneh aja, coba deh kamu lihat, Daffa sang misterius ternyata mempunyai seorang kekasih, pasti beruntung sekali jadi perempuan itu." ucap Reva
Aku hanya tersenyum. Bagaimana pun, Daffa juga manusia, pasti memiliki rasa simpati terhadap lawan jenis. Dia sudah dewasa.
Lagian jika kabar itu memang benar. Aku bisa apa? Aku hanya seorang pengecut yang hanya bisa memendam perasaan sendiri.
Tak mampu mengucapkan, ini memang salahku. Dan biarlah aku yang menanggung rasa sakitku sendiri.•••••
Setelah ber minggu-minggu. Diadakan lah berbagai macam perlombaan di sekolah ku dalam Rangka Ulang Tahun sekolah.
Kelasku mengikuti pertandingan Basket, melawan kelas 3B.
Salah satu nya adalah Daffa perwakilan dari kelasku. Siswa putri ikut bersorak menyemangati pemain saat memasuki lapangan pertandingan."Ehh, liat deh. Ituu Daffa!" seru salah satu siswa perempuan yang berdiri disampingku
Aku menoleh dan terpukau melihat seorang siswi yang berdiri disampingku.
"Cantik" hal itu yang terlintas di kepala ku.
Dia tinggi, dan terlihat manis dengan senyumnya yang dia utarakan entah kepada siapa."Hanna.. Hanna!!!" teriak Bella dan Reva
Aku tertegun dan melihat sahabatku memanggil dan melambaikan tangan. Kemudian aku menghampiri mereka.
"Ada apa? kalian bersemangat sekali menonton pertandingan." ucapku
"Tentulah, baru kali ini aku merasa semangat menonton pertandingan. Biasanya males haha." jawab Bella
"Tentu saja, kamu disini ingin melihat Daffa kan?" ucapku ketus
"Hahaha kamu tau aja ya Hanna." ucap Bella
"Oiya Hanna, kamu tau gak sama cewek yang bediri dekat kamu tadi?" tanya Reva
"Enggak, gak tau. Memang kenapa?" tanyaku penasaran
"Dia loh yang dikabarkan berpacaran dengan Daffa!" ucap Reva memberitahu
"Kamu tidak tau Hanna? ahh kudet kamu mah. Semua siswa disini udah sibuk membicarakan hal itu." sahut Bella
Sekali lagi, jantungku berdetak hebat. Rasanya berat. Aku merasa lemas mendegar kalimat itu.
Oh Tuhan, mengapa menyukai seseorang harus sesakit ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...