Daffa Pov
Kenalin, aku Daffa Anantha.
Orang orang memanggilku Daffa. Aku sudah terbiasa dengan berbagai macam pujian yang dilontarkan padaku.Aku tidak tertarik dengan gaya anak muda zaman sekarang, yang asik dengan "pacaran". Aku tidak punya waktu untuk itu.
Sampai aku bertemu dengan gadis bernama Dianna. Aku juga sudah tau kalau sebelumnya Hanna sempat satu sekolah denganku saat menduduki bangku SMP.Saat aku mengetahui bahwa Hanna akan pindah sekolah ke Bandung. Aku merasa sedih. Namun, aku hanya diam dan memilih untuk fokus pada sekolahku saja.
Sampailah pada saat aku pindah ke Bandung.
Aku bertemu lagi dengan Hanna, sungguh bukan main senangnya perasaanku saat itu.Pada saat aku mengenalkan diri didepan kelas, aku malah hanya melihat Hanna. Tapi yang kulihat, Hanna tidak balik melihatku. Dia satu satunya murid yang tidak tertarik untuk melihatku diantara banyaknya murid yang antusias denganku saat perkenalan diri.
***
Saat melakukan olahraga pagi. Aku tak sengaja melihat Hanna. Tampaknya ia ingin membeli eskrim. Saat ia ingin membayar, aku melihat Hanna cukup panik saat itu. Aku tersenyum sendiri melihat tingkahnya. Betapa lucunya dia, bisa bisa nya ia lupa membawa uang saat ingin membeli sesuatu.
Langsung saja kuhampiri dia, dan membayar eskrimnya. Kulihat dia malah salah tingkah. Oh Tuhan dia lucu sekali
Ia juga bertanya dimana rumahku. Aku baru tau ternyata rumahku dekat dengan rumahnya.
Haha, ini bukan kebetulan Hanna, ini seperti sudah direncanakan.***
Sepulang sekolah Hanna menghampiriku, ia menanyakan tentang tugas kelompok. Belum sempat kujawab. Aku cukup kaget dengan kedatangan Ratih.
Ratih Amanda. Dia adalah mantan pacar sahabatku, Dimas. Dia orang yang cukup keras kepala, dia akan melakukan apapun demi keinginannya. Kalian pasti sudah tau bagaimana aku bisa kenal dengan Ratih.
Dan tentunya Ratih juga pasti sudah membicarakan aku yang tidak tidak kepada Hanna.Aku sudah malas berurusan dengan cewek itu, kulihat Hanna mulai bingung melihat sikapku saat kedatangan Ratih. Langsung saja ku katakan akan menghubunginya nanti, dan beranjak pergi.
"Tidak heran lagi, Ratih pasti punya maksud buruk dengan Hanna." pikirku
Saat sore hari, aku sibuk dengan motor ninjaku didepan rumah. Kebetulan saja waktu itu Hanna melewatiku, anehnya kami malah saling bertatapan cukup lama.
"Kok bengong?" tanyaku spontan
Belum selesai aku bertanya tentang tugas kelompok, Ia langsung saja memotong pembicaraanku. Aku merasa ada yang aneh dengan Hanna saat itu. Aku melihatnya memasuki rumah dan hilang bersamaan dengan pintunya yang tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...