Saat itu juga, aku menyusuli Reva dan Bella ke kantin di tempat yang sudah kami janjikan.
Aku bingung, kepalaku dipenuhi dengan percakapan mereka di UKS tadi."DIANA VALERIE!!!!" suara teriakan itu membuatku kaget. Aku langsung melihat ke sumber suara, ternyata Bella dan Reva yang sudah menungguku dari tadi.
Aku langsung menghampiri mereka.
"Kamu ditungguin dari tadi, kemana aja sih?, ini makanan keburu dingin tau." kesal Bella
"Iyanih Hanna, kamu ngapain berlama-lama di toilet? mana bentar lagi mau masuk lagi!" kesal Reva
"Hahaha maaf ya teman-teman. Tiba-tiba saja perutku terasa mulas. Ayo cepat habiskan makanannya!" seruku
Perasaan ku tidak enak, mereka malah curiga dan menatapku. Aku hanya fokus dengan makanan yang ada didepanku.
"Hmm Hanna, kamu suka Daffa ya?" tanya Bella spontan
"Uhuuukkk.."
"Ma..maksudmu apa Bella?" tanyaku grogi"Sudahlah Hanna. Aku dan Reva udah tau semuanya, kamu tadi diam-diam menjenguk Daffa kan?" tanya Bella
Aku hanya terdiam menahan malu.
"Kamu tidak perlu menyembunyikan hal itu dari kami. Aku sedikit kecewa denganmu, Hanna." ucap Reva
"Maaf, maafkan aku Bella, Reva. Tolong jangan membenciku, sebenarnya aku sudah lama ingin memberitahukan ini pada kalian, tapi aku takut. Aku sendiri juga bingung dengan perasaanku. Maaf selama ini aku sudah berbohong." ucapku memelas
Aku menyesal, aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Aku malu pada diriku sendiri.
"Hahahaha.. kaku banget Hanna, santai aja kali. Kami gak marah kok." jelas Reva
"Tapi kamu harus janji, jangan menyimpannya sendiri. Kamu tau bukan, kami selalu ada untukmu?" ucap Bella
Mataku berkaca-kaca. Aku bersyukur punya orang-orang yang masih sangat peduli padaku.
"Oiya, kamu suka Daffa sejak kapan Hanna? jangan bilang dari SMP??? ucap Bella menerka
Aku menggigit bibir bawahku dan menggangguk.
"Hahh serius? waahh keterlaluan sih kamu Hanna, walaupun kita gak satu SMP seharusnya kamu cerita juga dong!" ucap Bella kesal
"Iyaa tuh Bell, aku juga baru tau." sahut Reva
"Ehh si Daffa pernah ngapain sih sampai kamu tergila-gila begini?" tanya Bella penasaran
"Aku gak paham juga sih kenapa, intinya saat pertama kali aku melihat Dia aku langsung suka padanya." ucapku tersenyum
"Ciee.. jatuh cinta pada pandangan pertama ni yeee.." jawab Reva menggoda
"Hahaha, tapi kalian jaga rahasia ini ya. Aku tidak ingin sampai Daffa tau." kataku memohon
"Iyaiya, masalah itu aman ajalah. Asal kamu harus janji gak ada yang disembunyikan lagi dari kita berdua." pinta Bella dan Reva
"Siaapppp bos!"
•••••
Setibanya di depan rumahku, aku tak sengaja melihat Motor Ninja merah memasuki halaman rumah Daffa.
Benar saja, itu Daffa siapa lagi kalau bukan Dia.
(Ps: Daffa dan Hanna tetanggaan baca part 4)Entah kenapa, tatapanku terpaku padanya. Kenapa aku bisa sejatuh ini padanya? pikirku
Tiba-tiba Daffa melihatku, dan aku langsung saja bergegas masuk.
Apa yang salah dariku? Mengapa aku menghindari nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...