Pagi ini, aku akan berangkat ke Jerman, aku akan memulai hidup baru disana, pengalaman baru, suasana baru, dan tentunya orang-orang baru.
Oiya, aku juga akan bertemu dengan seseorang nantinya. Aku cukup gugup, nanti akan ku perkenalkan padamu.
"Hanna udah siap semua?" ucap Mama menghampiri
"Udah Ma, tinggal berangkat." ucapku sambil menarik koperku.
Dari sudut mata, terlihat bunga mawar yang tergeletak diatas meja belajarku. Aku menatap nya sebentar
Kondisi nya masih bagus, karena aku benar-benar merawatnya sepenuh hati."Mungkin kini saatnya aku harus membiarkanmu, jaga dirimu baik-baik." ucapku pada bunga itu
"Hanna, ayo dong buruan!" teriak Mama lagi
Aku langsung bergegas dan menuruni tangga dan keluar rumah.
Terlihat Orangtua Daffa sedang menungguku. Mereka ingin mengucapkan selamat tinggal.
Tapi tidak dengan Daffa, aku tidak melihatnya."Hati-hati disana ya nak, jaga dirimu baik-baik." ucap Tante Rini memelukku erat
"Makasih Tante."
"Om, Hanna pamit dulu." ucapku menyalami
"Iyaa nak, hati-hati."
Papa dan Mama kemudian berpamitan dengan mereka dan pergi bersamaku ke Jerman.
Oh iya, aku lupa menyebut tempat kuliahku. Universitas yang cukup ternama disana.
Universitas Hamburg.
Kampus ini berdiri pada tahun 1919.
Universitas Hamburg merupakan institusi pendidikan tinggi nirlaba yang terletak di kota Hamburg. Terakreditasi/diakui secara resmi oleh Otoritas Sains Penelitian dan Kesetaraan Hamburg.
Selain itu, Universitas ini memberi kesempatan studi ke luar negeri dan pertukaran mahasiswa.Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku ingin masuk kesana? hahaha PD
Oke lanjut, aku punya cerita sendiri.Dulu waktu kecil aku pernah diajak jalan-jalan ke Jerman menemani Papa karena ada sedikit urusan disana.
Jadi aku dan Mama memanfaatkan momen itu untuk pergi liburan.Papa memiliki teman akrab disana, namanya Mr.John Warren. Pada saat Papa mengenalkan Uncle John padaku ternyata dia juga memiliki anak seusiaku pada saat itu.
Anak laki-laki manis bernama Raymond Warren.
Dia anak yang baik, dan juga pemalu saat itu. Aku tak bisa membayangkan bagaimana rupanya sekarang. Kami masih sering berkomunikasi sampai aku masuk SMP walaupun sempat lostcontact karena sudah sibuk dengan urusan masing-masing.
Aku sempat mengabari Raymond beberapa minggu sebelum berangkat ke Jerman. Tapi tak ada balasan.
Raymond pernah memintaku untuk belajar di Jerman agar dia bisa bertemu dan bermain denganku setiap saat. Aku hanya mengiyakan karena waktu itu kami masih kecil dan belum mengerti apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...