Part 13

133 3 0
                                    

Aku masih terdiam ditempatku. Aku ingin berteriak sekencang kencangnya. Aku kesal pada diriku sendiri yang tak mampu menunjukkan rasaku.

Kemudian Bella dan Reva datang setelah tak lama mereka pergi.

"Hannnaa!! Kamu kenapa?" tanya Reva panik

Dadaku terasa sesak, aku menutup mulutku dan akhirnya airmata ku jatuh. Aku tak menghiraukan keberadaan Bella dan Reva. Yang kupikirkan hanyalah Daffa saat ini.

"Hanna, udahh dong, kitaa pulang ya. Biar aku dan Reva yang antar kamu." ucap Bella sambil memelukku.

Saat diperjalanan, kami hanya diam.
Aku tau banyak hal yang ingin mereka tanyakan padaku, tapi takut untuk bilang.

"Kalian gak usah mengantar ku begini, aku gapapa pulang sendirian." ucapku memecah keheningan

"Gabisa lah Hanna, sebenarnya kami sudah tau."  jawab Bella

"Maksudmu?"

"Iyaa, sejak kejadian tadi pagi kami merasa ada yang tak beres denganmu. Kami sebenarnya ingin menanyakan hal ini saat kamu keluar dari ruang BK. Tapi kulihat kondisi mu kurang baik, jadi ku urungkan niatku untuk bertanya." jelas Bella

"Aku dan Bella sengaja mengikutimu. Kami juga menunggu saat kamu menjalani hukuman membersihkan lapangan, kami juga lihat kejadian Ratih dan Daffa tadi." sambung Reva

"Makanya aku dan Reva putuskan untuk menyusulmu saat mereka pergi, kami tau kondisi mu terpuruk saat itu." ucap Bella

Aku hanya tersenyum mendengar penjelasan mereka.

"Aku ini kasihan sekali ya." ucapku lalu menunduk

Bella langsung memelukku

"Enggak Hanna, itu wajar kok. Melihat orang yang kita suka pergi dengan orang lain." ucap Bella

"Kamu harus kuat, Hanna. Buktikan kamu juga bisa senang tanpa ada Daffa. Mulai sekarang kami akan selalu ada disampingmu." ucap Reva menenangkan

"Makasih ya teman teman. Aku gak akan jadi kuat begini kalau gak ada kalian." ucapku sambil memeluk mereka

                                   ***

Setelah berpisah dengan Bella dan Reva.
Hatiku merasa agak tenang. Sepertinya memang benar, aku harus lebih banyak bercerita tentang apa yang kurasakan pada mereka.

Aku tidur sambil melihat langit langit kamarku. Terbayang wajah Daffa disana

Daffa, kenapa kamu begitu sulit untuk kucapai?
Daffa, bersabarlah dulu, aku akan memberitahumu bagaimana rumitnya rasaku ini.
Daffa, bila suatu saat nanti kamu akhirnya bukan denganku. Berjanjilah untuk menjaga baik baik perasaanku.
Selamat malam Daffa.

                                     •••••

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang