"Paa?"
Tanyaku pada Papa yang tak dihiraukannya dan berjalan menuju kamar.
"Udahh gapapa, nanti Mama yang ngomong ke Papa. Kamu pergi dulu gih, ntar telat."
"Okedeh Ma. Hanna pergi dulu."
Aku mencium tangan Mama dan mengucapkan salam, begitupun Daffa.
Tanpa sadar aku tidak menghiraukan keberadaan Daffa, karena kepikiran sikap Papa.
"Hanna?" tanya Daffa yang dari tadi memperhatikanku.
Aku menoleh, "Gapapa?" tanyanya kemudian
"Gapapa Daff."
Daffa memegang kedua pundakku dan menatapku
"Kamu bisa cerita ke aku." ucapnya lagi
"Aku butuh waktu Daff." jawabku
"Okey Hanna."
Kemudian kami menuju sekolah dan meninggalkan komplek perumahan.
Sesampainya di sekolah. Semua murid terlihat terus memperhatikan aku dan Daffa. Tidak heran sih, Daffa memang banyak penggemarnya.
Namun anehnya, aku juga mendengar siswa membicarakan hal yang buruk tentangku alias gossip. Apa yang salah padaku?
"Gapapa" ucap Daffa lalu mengenggam erat tanganku.
Spontan para siswi langsung berteriak seperti cacing kepanasan melihat Daffa berbuat demikian padaku.
"Lahh? Si Daffa ganti pacar lagi?"
"Enak ya jadi cewek cantik, bisa digandeng siapa aja."
"Beruntung banget si Dianna, mau dong digandeng juga."Aku berusaha untuk tidak peduli dengan ocehan tersebut. Walaupun sebenarnya telinga ku panas. Tapi Daffa selalu menenangkan.
Aku melihat Reva dari kejauhan dan memutuskan untuk menghampirinya. Aku meminta Daffa untuk menungguku dikelas.
"Rev? Gimana kabarmu?" tanyaku
Sejujurnya, aku rindu pada Reva. Walaupun aku dan dia punya masalalu yang buruk. Tapi bagaimanapun, aku yakin. Reva tidak akan berbuat yang demikian jika tak ada alasan tertentu.
"Rev sinii!!"
aku spontan melihat ke arah sumber suara yang memanggil Reva barusan.
"Ratih?" ucap Reva
"Tunggu." ucapku menahan tangan Reva
"Kamu belum jawab pertanyaanku."
"Apasih Hanna, lepasin!" bentak Reva
"Masih berani juga ya hampiri Reva? Gak tau malu banget sih lo!" susul Ratih
Aku tidak memperdulikan perkataan Ratih, karena kalau melayani dia, moodku malah semakin buruk setelah kejadian dirumah tadi.
"Rev, kamu bisa cerita kapanpun ke aku. Kamu bisa kapanpun datang ke aku." ucapku meyakinkan Reva
Ratih yang sepertinya muak dengan sikapku takut Reva terpengaruh malah mendorongku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...