Sesampainya di tempat karaoke
"Ehh Reva, ngerasa ada yang aneh gak sama Hanna?" tanya Bella
"Hmm enggak tuh, biasa aja."
"Duhh, masa kamu gak ngerasain sih. Kaya ada sesuatu yang dia sembunyiin dari kita."
"Emang dia ngapain sih? sampe kamu ngomong gitu?" tanya Reva dengan mengangkat alis kanan nya
"Yaa aneh aja sih." ucap Bella ragu
"Hee, kamu tu yang anehh, Hahahaha." ejek Reva
"Tapi kamu ngerasa aneh gak sih sama Daffa?" tanya Bella tiba tiba
"Coba deh kamu pikir, masa Dia mau mau aja sih sama si Ratih. Liat deh, kalo dari segi tampang, jauh lebih cantik Hanna, pinter juga, baik juga. Kurang apa sih Hanna." ucap Bella
"Iyaa Bell, kalo itu aku juga setuju sama kamu. Aku juga heran. Jangan jangan ada sesuatu dibalik hubungan mereka." ucap Reva menerka nerka
Tiba tiba saja Daffa datang bersama Ratih
"Udah cukup! Aku muak dengan semua sandiwara ini!" bentak Daffa
"Hah? Sandiwara? maksudnya apa Bell?" tanya Reva pelan
"Gak tau juga. Udahh nguping aja!" perintah Bella pelan
"Aku sudah turuti permintaan mu untuk menjauhi Hanna!" lanjutnya
"Hahh?" Bella kaget lalu menutup mulutnya
"Hahaha.. Daffa, daffa. Aku sih gak larang kamu ya buat deketin Hanna." jawab Ratih sambil mendekati Daffa
"Paling nanti Hanna juga gak bakal peduli sama kamu. Mana mau dia sama cowok pengecut yang mudah diancam sama cewek!" ucap Ratih sambil melotot
Hampir saja Daffa ingin membalas Ratih
"Hentikan!" teriak Bella tiba-tiba
Seketika Daffa dan Ratih langsung menoleh ke arah Bella dan Reva
"Mampus" ucap Ratih pelan
Kemudian Bella berjalan menuju Ratih
"Hehh nenek lampir!! Percuma ya lo! Cantik di fisik doang tapi hati lo busuk!" bentak Bella
"Apa lo bilang? Nenek lampir? Heh ngaca sana! Tampang lo jelek gitu, mana ada yang mau sama lo!" balas Ratih
"Cukup Ratih! Sekarang kamu pergi dari sini!"
ucap Daffa"Awas aja ya kalian bertiga!" ancamnya kemudian pergi.
"Kamu gapapa Bell?" tanya Daffa memecah keheningan
"Sumpah ya Daff. Kami berdua kecewa sama kamu. Kamu tau gak sih? sikapmu itu sudah membuat Hanna rapuh?" ucap Bella dengan nada tinggi
"Kami gak akan bolehin kamu buat deketin Hanna!" ucap Reva kemudian beranjak pergi dengan Bella.
•
•"Huhhh.. Sial" ucap Daffa membuang nafas berat.
***
Entah mengapa hari ini hari yang paling sial bagi Daffa.
Daffa seketika melihat rumah Hanna dari kejauhan.
Entah apa yang Daffa tunggu, intinya dia ingin melihat wajah Hanna walau sebentar.
Baginya, Hanna adalah sosok yang bisa membuat dirinya tenang saat ini.
10 menit, 30 menit, 1 jam.
Hanna tidak juga muncul."Tess.." Air mata Daffa jatuh juga setelah lama dia tahan.
"Maafkan aku Hanna, aku memang laki-laki pengecut."
•••••Maaf kalau aku update nya lama! XD Sampai jumpa di part berikutnya👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...