Aku mengaku kalah pada sifat ego Daffa. Saat aku mengucapkan kata-kata itu. Aku berharap Daffa akan menahanku, berharap ia akan mengatakan kalau ini semua tidak benar.
Tapi semua malah bertolak belakang dengan pikiranku, ia tidak berkutip sama sekali.
Saat memasuki rumah, aku perlahan mengintip keluar melalui jendela masih dengan harapan agar Daffa menghampiriku.Tapi kenyataan pahit ini semakin meyakinkan ku bahwa sosok Daffa sudah pergi dan menghilang sejak tadi. Harapanku sirna.
"Tuhan, jika benar ini jalan terbaik bagiku dan dia, maka pisahkanlah kami dengan cara yang baik agar kami dapat saling menyembuhkan luka yang kami ukir." pintaku dalam hati
Aku langsung menuju kamar dan melihat ponselku yang dari tadi ku matikan.
6 message from Bella
3 misscall from Mama♥️
2 misscall from BellaAku melihat datar layar ponselku.
"Bahkan, disaat seperti inipun, aku masih mengharapkan Daffa akan menghubungiku."
Entah kenapa, aku ingin sekali menelfon Daffa. Aku benar-benar putus asa. Betapa bodohnya aku masih mengharapkannya yang tidak lagi peduli padaku.
"Hallo, Daff."
Daffa hanya diam tak berkutip.
"Aku tau kamu disana lagi dengerin aku." ucapku menahan tangis
"Daffa, besok lusa aku akan berangkat ke Jerman. Aku gak bisa bayangin gimana nanti aku jauh dari kamu."
"Kalo gak ada yang penting aku tutup." ucapnya dingin membuatku semakin tak tahan untuk menangis.
"Daff"
•
•telepon diakhiri
"Aku sayang kamu."
***
"Assalamualaikum Tante."
"Waalaikumsalam. Ehh nak Bella, ayo masuk."
"Iya Tante, oiya Bella kesini sama Reva."
"Reva, udah lama Tante gak liat kamu." ucap Mama memperhatikan Reva
"Oiya Hanna ada dikamarnya, masih tidur, coba kalian bangunin aja."
"Hanna masih sakit Tante?" tanya Bella
"Tadi pagi Tante cek sudah agak mendingan."
"Oke Tante, Bella sama Reva kekamar Hanna dulu ya."
***
"Hanna, bangun."
Aku yang masih setengah sadar melihat Bella dan satu orang lagi disampingnya.
"Reva?"
Aku kemudian bangun dan meyakinkan diri bahwa yang ku lihat benar-benar Reva.
Aku masih bingung, kenapa Reva bisa ada disini bersama Bella.
"Bell, maafin aku ya." ucap Reva memegang tanganku.
Reva kemudian menceritakan semua kejadian yang dia alami bersama Ratih dan ia menyesal atas semua yang telah ia perbuat padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
RomanceKarena yang terlalu jatuh dalam rasa akan sulit untuk sembuh jika ia telah terluka, dan aku telah menaruh luka itu. Maaf. -Daffa Ini tentang rasa, jujur saja. Kau tak akan bisa berbohong, karena ini tentang rasa yang seharusnya tak pernah berubah. ...