Part 30

21 3 0
                                    

Kebutuhan dicintai dan memiliki akhirnya terpenuhi.

***

“Kamu hati-hati! Kalau udah sampai, kabari aku!” ucap Gevin sambil memegang pundak Letta.

“Kalau aku kabari, kamu balas!” jawab Letta sambil melepas tangan Gevin dari pundaknya, lalu memeluk lelaki itu dengan erat.

“Iyaa..”

“Kamu janji yaa, cepat pulangnya!” ucap Letta lalu melepas pelukannya.

“Iyaa. Setelah semua selesai, aku akan langsung pulang.”

Akhirnya mereka berpisah di bandar udara kota Cenna dengan raut yang bahagia. Di satu sisi raut bahagia untuk kembali menunggu yang dirasa pasti, dan di sisi lain raut bahagia yang semangat untuk menyelesaikan segala urusan karena di daratan yang jauh akan ada seseorang yang menunggu.

___

“Lettaaaa…. Akhirnya Lo balik jugaa.” histeris Nesha saat menemui Letta di bandara.

“Ya iya lah Gue balik, ngapain lama-lama disana.” jawab Letta

“Ih.. Gue kangen!”

“Gue cuma seminggu disana, udah kangen aja.”

“Tapi, Gue tetap kangen berat!”

“Ya deh, sini Gue peluk.” Letta memeluk Nesha dengan erat.

“Eh! Hati-hati, Ta.” Nesha melepas pelukan Letta, lalu mengelus perutnya dengan hati-hati.

“Eh… beneran?” Letta mengerti dengan kata-kata Nesha langsung melihat perut temannya itu dan ikut mengelusnya juga. “Ah! Selamat. Akhirnya Gue punya ponakan.”

“Lo sendiri, kapan ngasih Gue ponakan?”

“Hhmm.. tunggu aja.” balas Letta sambil tersenyum.

“Hhmm.. Gue tau, Lo kepincut cowok di Cenna yaa?”

“Bukan!”

“Atau kak Gevin?” tanya Nesha.

“Huh? Maksud Lo?” heran Letta.

“Lo udah ketemu dia kan disana?”

Letta terdiam sejenak,“Jadi selama ini Lo tau Gevin dimana? Dan Lo gak kasih tau Gue, dan buat Gue berlarut-larut dalam kekecewaan?!” seru Letta dengan nada tinggi.

“Bukan gitu, Ta! Dengarkan Gue dulu!”

“Mau jelasin apa? Mau jelasin kalau Lo mata-matanya selama ini?”

“Bukan gitu! Dengar dulu!” Nesha memegang kedua tangan Letta.

“Gue juga baru tau kalau Kak Gevin ada di Cenna. Gue baru tau setelah Gue nikahan. Gue tau dari kak Azam, Gue awalnya juga kecewa, Ta. Tapi setelah dijelasin semuanya, Gue ngerti.” jelas Nesha.

“Kenapa Lo gak kasih tau Gue langsung.”

“Karna kata kak Azam, Lo pasti akan ketemu dia nantinya.”

Letta membalikkan badannya, seakan tidak ingin melihat Nesha.

“Maaf Ta.” ucap Nesha lagi.

Lalu beberapa saat, Letta membalikkan badannya lagi dan memeluk sahabatnya itu dengan hati-hati.

“Yaa.. gak apa! Lo gak salah. Tapi suami Lo yang salah, ngerahasiain semuanya dari Gue. Ternyata dia mata-matanya.” ucap Letta dalam pelukan.

“Berarti Gue juga salah.” ucap Nesha.

Love and Belonging Needs (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang